Pembelajaran Berita dengan Menggunakan Media VideoBerita
Online
Di Susun Oleh :
Sun’an Bayu Utoro (09410137)
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
IKIP PGRI SEMARANG
2012
A.
Latar Belakang
Bahasa digunakan
sebagai alat komunikasi antarmanusia, untuk menyampaikan pesan dari seseorang
kepada orang lain, dari pembicara/penulis kepada pendengar/pembaca. Dalam
kehidupan sehari-hari manusia butuh informasi melalui media, baik elektronik maupun
surat kabar. Informasi yang disampaikan harus mampu dipahami secara tepat oleh
pembaca dan pendengar. Informasi melalui media elektronik dan surat kabar
tersebut bentuknya beragam, contoh bentuk pengumuman, laporan, dan berita.
Berita yang baik
harus mampu menyampaikan informasi secara tepat kepada pembaca. Oleh sebab itu,
dalam membuat berita harus memenuhi unsur berita agar informasi yang
disampaikan dapat dipahami dengan jelas oleh pembaca. Pemenuhan unsur berita
tersebut, agar tidak terjadi salah interpretasi dari pembaca. Penyampaian
berita yang baik harus dilengkapi dengan unsur 5 W + 1 H, agar pembaca dapat
dengan jelas memahami isi berita tersebut.
Namun,
pembelajaran berita seringkali membuat siswa merasa bosan. Oleh karena itu,
guru harus lebih kreatif dalam menciptakan suasana yang menyenangkan dalam
proses pembelajaran. Sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar siswa dan
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Guru yang
kreatif harus pandai dalam memilih bahan ajar. Menurut Abdul, bahan ajar adalah
seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta
lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa belajar dengan baik. Dengan
demikian, bentuk bahan ajar paling tidak dapat dikelompokkan menjadi empat
yaitu:
Bahan cetak (printed)
antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet,
wallchart, foto/gambar, model/maket.Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset,
radio, piringan hitam, dan compact disk audio. Bahan ajar pandang dengar (audio
visual) seperti video compact disk, film. Bahan ajar interaktif (interactive
teaching material) seperti compact disk interaktif. Bahan ajar pandang dengar
(audio visual) seperti video/film adalah bahan ajar yang tepat dalam
pembelajaran berita. Siswa dapat menonton video/film agar menimbulkan suasan
yang berbeda. Video/film dapat upload melalui situs internet seperti berita
online.
Infografik
Perkembangan Internet alias si-om dunia maya ini berkembang sangat pesat selama
10 tahun terakhir. Seperti yang kita tahu dunia Internet setiap harinya kian
dikenal banyak orang. Di mulai dari usia dini sampai paruh baya, hampir semua
tau dan semakin banyak pula yang aktif menggunakannya. Hal ini diperkuat dengan
sistem canggih dan kemudahan layanan internet yang sekarang terbilang cukup
murah dan mudah diakses di banding dari tahun-tahun sebelumnya. Sehingga,
membuat jalan mereka menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita.
Begitupun para siswa juga sedang menggandrungi dunia internet. Hal ini yang
menyebabkan penulis melihat media internet ini sebagai media pembelajaaran yang
dapat merangsang minat belajar siswa, terutama dalam menulis berita
Menurut Alfian,
seiring perkembangan zaman metode pembelajaran harus memiliki inovasi dan tidak
terlihat monoton. Salah satunya melalui pembelajaran lewat video yaitu video
berita online. Banyak hal yang tidak dapat kita pahami behitu saja dengan media
pembelajaran yang hanya dilakukan tanpa ada contoh yang spesifik mengenai
proses, penyebab dan penjelasn. Oleh karena itu media pembelajaran dengan
menggunakan video di berita online diharapkan dapat membantuk pemahaman bagi
pelajar.
B.
Tujuan
Tujuan pembelajaran beita dengan
menggunakan media berita online yaitu:
1. Dapat
menimbulkan suasan pembelajaran yang menarik.
2. Dapat
menimbulkan rasa senang selama proses pembelajaran, sehingga akan menambah
motivasi belajar siswa.
3. Dapat
menambah wawasan ilmu pengetahuan menganai berita.
4. Sebagai
bahan masukan dalam pembelajaran berita yang inovatif.
5. Proses
pembelajaran lebih fleksibel karena dapat dilihat secara detail dari video yang
telah di download dari situs.
6.
C.
Tinjauan Pustaka
a.
Definisi berita
Berita merupakan
hal penting yang dibutuhkan manusia, orang butuh akan sebuah informasi.
Informasi yang diberikan bisa dalam bentuk lisan maupun tertulis. Medianya pun
beragam bisa lewat media cetak maupun media elektronik. Salah satu bentuk
informasi yang dibutuhkan manusia adalah berita. Setiap hari orang haus akan
berita untuk menambah wawasan pengetahuan.
Menurut Totok,
berita berasal dari bahasa Sanskerta “Vrit” yang dalam bahasa Inggris disebut
“Write”, arti sebenarnya ialah “Ada” atau “Terjadi”. Ada juga yang menyebut
dengan “Vritta” artinya “Kejadian” atau “Yang telah terjadi”. Vritta dalam
bahasa Indonesia kemudian menjadi “berita” atau “warta”.Assegaff, dalam Lutfie
memberi batasan, bahwa: Berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang
termasa (baru), yang dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan,
yang dapat menarik perhatian pembaca. Entah karena luar biasa, entah karena
pentingnya atau akibatnya, entah pula karena ia mencakup human interest seperti
humor dan emosi.
b.
Unsur Berita (5W + 1H)
Berita yang baik
harus memperhatikan unsur berita yaitu 5W + 1H. Unsur ini adalah untuk
mengetahui dengan tepat apa yang akan disiarkan atau disampaikan dalam bentuk
berita. Menurut Simbolon unsur berita terbagi menjadi 6, yaitu:
What = peristiwa apa yang terjadi?
Who = siapa terlibat?
When = kapan terjadi?
Where = di mana?
Why = mengapa terjadi?
How = bagaimana kejadiannya?
Menurut Chaer,
unsur berita yaitu: 1) what kebenaran dengan fakta-fakta yang berkaitan dengan
hal-hal yang dilakukan oleh pelaku atau pun korban dari kejadian itu; 2) who
berkenaan dengan fakta-fakta yang berkaitan dengan orang atau pelaku yang
terlibat dalam kejadian itu; 3) why berkenaan dengan fakta-fakta mengenai latar
belakang dari suatu tindakan ataupun suatu kejadian yang telah diketahui unsur
what-nya; 4) where berkenaan dengan tempat peristiwa terjadi; 5) when berkenaan
dengan waktu kejadian; 6) how berkenaan dengan proses kejadian yang diberikan.
c.
Pengertian Berita Online
Ketika
perkembangan kehidupan manusia berkembang semakin kompleks dimana interaksi
antar manusia mulai dipisahkan oleh ruang dan waktu, muncullah jurnalisme
online. Kini, berita atau informasi dari berbagai penjuru dunia pun dapat
diakses secara cepat dan mudah melalui internet. Web berita online pun
bermunculan. Tidak kalah pula, beberapa media cetak mempunyai web berita yang
berdimensi secara cetak dan media televisi juga mempunyai web berita.
Berita yang
diakses baik dari web berita online, web berita koran maupun televisi mempunyai
beberapa perbedaan baik dari content, functionality, navigation, audio or video
quality, serta interactivity. Dilihat secara content, web berita online tidak
terlalu terpaku pada kaidah- kaidah penulisan yang digunakan jurnalistik pada
umumnya. Terkadang dalam isi berita tersebut, tidak mencukupi 5W
(what,where,who,why, when) + 1H (how). Biasanya isi berita bersifat straight
news (berita langsung), singkat dan mudah dicerna, dalam arti tidak
bertele-tele. Pada web berita koran, isi berita yang ditampilkan memenuhi 5W+1H
sesuai kaidah penulisan jurnalistik. Pada web mediaindonesia.com, jumlah
paragraf dalam satu berita berkisar antara empat hingga tiga belas paragraf.
Sedangkan pada kompas.com, pada umumnya berkisar antara empat hingga sembilan
paragraf dalam satu berita. Berdasarkan jumlah narasumber, kedua web berita
online tersebut biasanya memunculkan dua hingga empat kutipan narasumber.
Berbeda pada web berita televisi, misalnya pada web metrotvnews.com, lebih
banyak menampilkan content video aktual, dibandingkan berupa teks. Dilihat dari
functionality, baik web berita online, web berita koran dan televisi mudah
diakses oleh semua orang. Dengan banyaknya media yang tersedia seperti
komputer, laptop, notebook, dan jaringan telepon, bahkan dari telepon genggam
sekalipun, setiap orang dapat mengakses web secara leluasa dan kapanpun itu.
Dilihat dari
navigation, semua orang dapat mudah menemukan content dalam web tersebut. Baik
dari web berita online maupun web berita koran dan televisi, telah
mengkotak-kotakkan jenis berita sesuai temanya. Seperti contoh berita ekonomi
terdapat pada content berita bisnis dan keuangan, peristiwa yang terjadi di
Negara lain dapat ditemui pada content internasional, dan begitu seterusnya.
Hal ini memudahkan orang untuk melakukan pemilihan berita yang mereka inginkan.
Dilihat dari audio or video quality, pada web berita online ada yang
menyediakan audio atau video suatu peristiwa yang telah dijadikan berita. Akan
tetapi kuantitasnya tidak terlalu banyak, seperti pada web detik.com. Begitu
pula pada web berita koran dimana baik audio maupun video tidak begitu banyak
yang ditampilkan. Ini dikarenakan karena ia berdimensi dari media cetak
sehingga video yang disediakan hanya sedikit, akan tetapi isi beritanya lebih
mendalam. Web berita koran lebih memunculkan visual seperti gambara atau foto
suatu peristiwa. Berbeda pada web berita televisi. Pada webnya tersebut, cukup
banyak menampilkan audio dan video. Bahkan terkadang tidak menampilkan teks
berita, akan tetapi rekaman langsung anchor televisi berita dan rekaman
peristiwa suatu kejadian. Contohnya adalah web metrotvnews.com. Dilihat dari
interactivity, baik web berita online, web berita koran maupun tv melibatkan
penikmat berita untuk berpartisipasi dalam setiap berita yang mereka munculkan,
seperti menyediakan fitur forum atau surat pembaca untuk menyampaikan pesan,
kritik maupun saran.
Web berita
online, web berita koran dan televisi sebenarnya tidaklah berbeda jauh. Produk
yang dihasilkannya pun sama yaitu berita dan disampaikan secara up to date.
Tetapi, tetap ada beberapa perbedaan yang tampak seperti yang telah diuraikan
diatas.
D.
Analisis dan Pembahasan
a. Analisis unsur berita dari video berita
online
Materi dalam
pembelajaran ini menekankan siswa unuk melatih konsentasi dan daya ingat. Namun
dalam pembelajan ini menekankan siswa untuk menganalisis unsur berita. Unusur
berita itu berupa 5W + 1H yaitu What = peristiwa apa yang terjadi?, Who = siapa
terlibat?, When = kapan terjadi?, Where = di mana?, Why = mengapa terjadi?, How
= bagaimana kejadiannya?.
Guru menyiapkan
media pembelajaran seperti laptop dan proyektor. Guru menyambungkan laptop
dengan internet. Guru mencari berita terbaru dan yang sedang banyak
diperbincangan. Guru memerintahkan siswa untuk menonton berita video dari berita
online. Guru menampilkan dua berita dari media online. Guru memerintahkan siswa
untuk menganalisi unsur berita dari berita yang ditampilkan. Siswa menganalisis
unsur berita dan ditulis di buku tulis.
b.
Pembahasan materi
Setelah semua
siswa selesai melakukan analisis. Guru memerintahkan siswa untuk
mempresentasikan hasil analisisnya di depan kelas secara acak. Guru membahas
pembelajaran tentang analisis unsur berita. Pada akhir pembelajaran guru
memberikan kesimpulan.
E.
Simpulan dan Rekomendasi
Penggunaan media
video berita online dalam pembelajaran berita dapat menimbulkan suasana yang
menyenangkan bagi siswa. Siswa dapat belajar menganalisis unsur berita dan
mempresentasikan hasil analisisnya. Siswa juga dapat melatih konsentasi dan
daya ingatnya mengingat internet adalah juga media yang menarik bagi siswa.
Dengan
menggunakan media video Beritra online dalam pembelajaran berita akan berjalan
secara alami dan tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Namun siswa
juga dapat belajar bagaimana cara mendownload video melalui berita online,
bahkan bisa menambah pengetahuan mengenai dunia internet.
Chaer, Abdul. 2010. Bahasa Jurnalistik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Djuroto, Totok. 2003. Teknik Mencari dan
Menulis Berita. Semarang: Dahara Prize.
http: //alfianz93.blogspot.com/
http://www.guraru.org/news/2012/05/31/639/
Lutfie, Muhammad. 2008. Mencari dan
Menulis Berita. Bekasi: Lembaga
Pers Bekasi.
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan
Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Simbolon, Parakitri T. terj. A. Ariobimo
Nusantara & Yul Hamiyati. 1997. Vademekum Wartawan. Jakarta: KPG (Kepustakaan
Populer Gramedia).