JAWABAN SOAL PENDALAMAN SEMESTER
MATA KULIAH PSIKOLINGUISTIK
1.
‘Lengking
serunai mengiris hatinya’
‘Lengking seruling mengiris hatinya’
Berdasarkan
teori penyimpanan kata, kalimat mana yang membutuhkan waktu pemahaman lebih
singkat? Mengapa?
Jawab:
Berdasarkan teori penyimpanan kata, kalimat yang membutuhkan waktu
pemahaman lebih singkat yaitu pada kalimat “ lengking seruling mengiris
hatinya”. Hal tersebut disebabkan oleh:
a.
Keseringan
dalam pemakaian
Pada
dasarnya, suatu kata akan mudah diretrif apabila kata itu sering dipakai. Kata
seruling lebih sering dipakai daripada serunai.
b.
Pemakaian
kata yang konkret umumnya lebih mudah diretrif daripada kata yang abstrak.
c.
Faktor
keterkaitan semantik
Yaitu
penyimpanan kata yang mengelompokkan
kata dalam satu medan semantik yang sama. Seperti, orang menyebutkan kata jeruk
untuk mangga, anggur untuk duku. Kata –kata di atas termasuk dalam satu medan
semantik yang sama yaitu buah-buahan. Karena adanya faktor tersebut sehingga
kemampuan untuk meretrif kata lebih mudah.( Soenjono,2003: 169- 171)
2.
Baca
baik-baik definisi Alan Garnham tentang psikolinguistik. Ada kalimat ‘...to
make it possible for people to use language.’Apa maksud to use
language di sini? Apa bedanya dari to use language dalam
sosiolinguistik?
Jawab:
Maksud
dari Alan Garnham tentang definisi psikolinguistik pada kalimat “... to make it
possible for people to use language”.
To
use language maksudnya penggunaan bahasa dalam aspek abstrak. Yaitu mempelajari
proses-proses yang harus dilalui manusia ketika menggunakan bahasa meliputi komprehensi
( proses-proses mental yang harus dilalui manusia sehingga dapat menangkap dan
memahami apa yang di katakan orang), produksi( proses-proses mental yang
membuat diri kita mampu berujar seperti yang kita ujarkan), landasan biologi
dan neurologi, serta pemerolehan bahasa.( Soenjono, 2003: 7)
Namun berbeda dengan maksud to use language dalam
sosiolinguistik yaitu penggunaan bahasa dalam aspek konkret. Bahasa digunakan
sebagai alat untuk berkomunikasi, alat untuk berintegrasi, alat untuk kontrol
sosial ( usaha untuk mempengaruhi tingkah laku dan tindak tanduk orang lain, alat
menyatakan ekspresi.( Komposisi,1997:3)
3.
Salah
satu contoh mempermudah retrieval adalah keterkaitan semantik. Ini dapat
dijelaskan dengan model spreading activation network.
a.
Apa
yang dimaksud dengan retrieval kata?
b.
Buatlah
contoh menurut model tersebut untuk kata
‘kamus’
Jawab:
a.
Retrival
kata yaitu proses menangkap apa yang di dengar dengan mengingat kembali, mengkonsep, mengkaitkan
kata dengan kata serta menimbulkan keterkaitan antara keduanya.Keterkaitan
tersebut disebabkan keterkaitan semantik, persamaan pada awal atau akhir suku
kata dll. Misal, kita mendengar kata “ hujan” maka secara otomatis mengkaitkan
dengan payung, mendung, banjir, air dan sebagainya.
b.
( Soenjono, 2003: 187-188)
4.
Jelaskan
perbedaan antara slip of the tounge dan tip of the tounge. Agar
lebih jelas berilah contoh!
Jawab:
a.
Slip
of the tounge ( kilir lidah)
adalah suatu fenomena dalam produksi ujaran dimana pembicara “ terkilir”
lidahnya sehingga kata-kata yang di produksi bukanlah kata yang ia maksudkan.Contoh:
paris menjadi baris, komodo menjadi kodomo, variasi menjadi pariasi, macam
menjadi macan, bekerja menjadi berkerja, sasana menjadi sanana, basar menjadi
bazar, tinggal menjadi tingal, tanggungjawab menjadi tangungjawab, problematika
menjadi ploblematika, bersama menjadi bermasa, duku menjadi kudu, dan
lain-lain.( Soenjono,2003: 147-153)
b.
Tip
of the tounge ( lupa-lupa
ingat) adalah suatu fenomena dalam produksi ujaran dimana pembicara tidak ingat
sepenuhnya akan suatu kata disebabkan suatu kata tersebut mungkin sudah lama
tidak terpakai, akan tetapi dia tidak lupa benar kata-kata itu. Misal, di awali
dengan kata “ e..., tadi anu..., itu loe...., si...
Ø Tadi si anu...pergi dengan temannya.
Ø Itu loe...binatang kesukaannya
Ø Itu si siapa yang datang kesini
Ø Kemarin ibu beli e...e...bersama adik
Ø Saya mau cari apa itu
( Soenjono, 2003:144-145)
5.
Apa
yang anda ketahui tentang leksikon mental dan sistem penyimpanannya?
Jawab:
Leksikon mental yaitu kamus mental yang di dalamnya terdapat sistem
yang memungkinkan kita untuk meretrif kembali kata-kata secara cepat.
Penyusunannya pun tidak hanya berdasarkan kesamaan bunyi di awal, tengah,
maupun akhirsaja tetapi juga berdasarkan keterkaitan medan semantiknya.(
Soenjono, 2003: 162)
Sistem penyimpanan sebagai berikut:
Mereka berpandangan bahwa kata di simpan bukan berdasarkan kata
tetapi berdasarkan morfem. Jadi semisal kita hanya menyimpan kata “ bawa”.
Afiks meN-, ke-, -kan, -i, dan –an di simpan secara sendiri, sehingga
penerapannya di sesuaikan dengan persyaratan. Argumen untuk mendukung teori di
atas yaitu pertama, bahwa penyimpanan seperti ini lebih hemat, jadi
hanya mencampur morfem utama dengan afiks yang relevan. Argumen kedua
adalah bahwa waktu yang diperlukan untuk meretrif kata multi-morfemik lebih
lama daripada yang bermorfem satu. Argumen yang ketiga adalah datang
dari kilir lidah. Bahwa kenyataan orang terkilir lidah salah satunya disebabkan
oleh morfem terikat yang tersimpan sendiri.( Soenjono, 2003: 166-168)
6.
Bedakan
penelitian bahasa jenis observasi dengan jenis eksperimen. Beri masing-masing
contohnya dengan sikon Indonesia!
Jawab:
Penelitian bahasa
jenis observasi adalah penelitian bahasa dengan hanya sebatas mengamati ( melibatkan
indera penglihatan, pendengaran) perkembangan bahasa sampai titik yang dikahendaki
peneliti. Adapun tujuannya yaitu untuk mengetahui perkembangan bahasa tersebut.
Misal, seorang ibu yang mengamati perkembangan bahasa anaknya dari usia 1 tahun
sampai 5 tahun. Dan setiap tahunnya mengalami perkembangan yang nantinya bisa
ditarik suatu kesimpulan.
Sedangkan penelitian
bahasa jenis eksperimen adalah penelitian bahasa melibatkan banyak indera di
dalamnya ( pendengaran, penglihatan, perasa) dan pengalaman dengan tujuan
untuk mengetahui jawaban dari suatu
permasalahan. Misal, apakah ujaran ibu pada anak berbeda dengan ujaran ayah
pada anak? ( lalu perlu eksperimen untuk mengetahui jawaban dari permasalahan
tersebut). Tidak hanya mengamati, dan menyimpulkan tetapi juga menganalisis,
mengakaitkan serta membuat konsep baru.(Soenjono, 2003: 228-229)
7. Kilir lidah yang sering terjadi memberi petunjuk bahwa ada sistem
penyimpanan dalam kamus mental. Berilah satu contoh kilir lidah dalam bahasa
Indonesia ( yang mungkin terjadi) dan jelaskan satu sistem penyimpanan terkait.
( jangan mengutip contoh dari buku Soejono)
Jawab:
Misal:
a.
Tolong
nanti beli sawi, maksud saya seledri, ya ( sawi dengan seledri
masih satu kelompok sayuran).
b.
Tadi
ayah beli kursi, eh salah maksud saya almari ( kursi dengan
almari masih satu kelompok perabot rumah tangga).
c.
Tolong
ambilkan pensil, eh salah maksud saya pena di situ ( pensil dengan pena masih
satu kelompok peralatan sekolah)
d.
Cucikan
panci di bawah, eh salah maksud saya baskom ( panci dengan baskom masih satu
kelompok perabot rumah tangga)
Keempat
contoh di awal merupakan kilir lidah yang disebakan oleh kekeliruan seleksi
tetapi masih dalam satu medan semantik.( Soenjono, 2003:144-145)
8.
Faktor
yang mempengaruhi penyimpanan kata antara lain frekuensi penggunaan. Dalam
belajar bahasa asing dikenal metode drill / tubian. Jelaskanlah kaitan antara
teori penyimpanan kata tersebut dengan metode drill.
Jawab:
Metode drill
merupakan salah satu metode belajar bahasa dimana menitik beratkan pada
kebiasaan atau tubian dalam menggunakan bahasa. Jika proses penyimpanan kata dilakukan
secara tubian atau drill secara otomatis hasil penyimpanan berjalan maksimal.
Karena belajar bahasa harus dilakukan secara tubian tidak langsung instant
melainkan membutuhkan proses yang tidak lama.( Soejono, 2003: 235)
9.
Sepengetahuan
anda pemerolehan bahasa secara nurture tidak akan berhasil baik sesudah usia
berapa? ( walaupun anak mempunyai LAD), mengapa demikian?
Jawab:
Menurut saya
pemerolehan bahasa secara nuture tidak akan berhasil baik sesudah usia antara
13 sampai 14 tahun. Misal, terdapat anak perempuan di Los Angeles, California
yang sebagai objek penelitian namanya Ginie ( Curtiss 1977). Ginie yang
ditemukan tahun 1970, disekap oleh orang tuanya dalam kamar yang kecil di
gudang belakang rumah selama 13 tahun. Dia di beri makan tetapi tidak pernah di
ajak bicara. Ayahnya, yang benci anak dan suara anak, sering menyiksanya
sementara ibunya tidak mampu berbuat apa pun. Setelah ditemukan dan kemudian
dilatih berbahasa selama delapan tahun. Ginie tetap saja tidak dapat berbahasa
seperti manusia lainnya.( Soenjono, 2003: 237)
Dari fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa pemerolehan bahasa
harus dilakukan usia 1-14 tahun. Hal tersebut disebabkan bahasa diperoleh
secara bertahap dan tubian artinya harus ada keseringan. Saat usia tersebut memori
anak untuk menangkap dan menyimpan bahasa lebih besar. Meskipun anak telah
memiliki LAD, tetapi jika sudah usia 14 tahun tidak pernah di latih akan
menyebabkan LAD tidak berfungsi dengan baik.
10.
Bahasa
dna pikiran itu saling terkait. Banyak ahli yang menyetujui hal itu. Bagaimana
menurut pendapat anda, berikan bukti untuk mendukung teori anda!
Jawab:
Menurut saya benar
bahwa bahasa dan pikiran saling terkait. Sewaktu kita berbahasa tidak lepas
dari pikiran. Berbahasa yang baik harus menggunakan pikiran saat berujar agar
pendengar mampu menangkap pembicaraan. Misal, saat kita sedang KBM, kemudian
guru menanyakan, “apakah pengertian psikolinguistik menurut anda?” lalu siswa
menjawab “ psikolinguistik adalah kajian ilmu yang mempelajari proses-proses
mental yang dilalui oleh manusia saat berujar. Saat menjawab pertanyaan dari
guru, siswa harus menggunakan pikiran, mengolah kata, merangkai struktur
kalimat sehingga kalimat tersebut logis dan mudah di pahami.( Soenjono, 2003:
282-283)
NB:
Saya akan menjadi guru bahasa dan sastra indonesia yang baik sehingga
saya tidak berbuat
curang.
Tertanda,
Semarang,
3 Januari 2011
Endhi
Pujiana
JAWABAN SOAL PENDALAMAN SEMESTER
MATA KULIAH PSIKOLINGISTIK
Dosen: Arizul Ulumudin, S.Pd, M.Pd
Disusun
oleh:
Nama : Endhi Pujiana
Kelas : 5D
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP PGRI SEMARANG
2011
wah makasih banyak atas sample soal pendalamannya. itu sangat membantu kami dlm pembelajaran bahasa
BalasHapus