ABSTRAK
Yuliana
Debora. ”Pemanfaatan
Media Gambar Dalam Menulis Karangan Deskripsi Dengan Menggunakan Metode Latihan”.
Makalah. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP PGRI Semarang. Dosen
Pengampu Drs. Suyoto, M.Pd. 20 Desember 2012.
Pemikiran ini dilatarbelakangi oleh adanya keterampilan
menulis yang masih rendah khususnya menulis karangan deskripsi. Media yang
digunakan adalah Media Gambar. Metode yang digunakan adalah metode Latihan.
Rumusan masalahnya
adalah Bagaimana penerapan pemanfaatan
media gambar dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan
metode latihan? Adapun tujuan pemikiran ini adalah untuk mengetahui penerapan
pemanfaatan media gambar dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan
menggunakan metode latihan.
Media pembelajaran
yang digunakan adalah Media gambar karena media
yang paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar
daripada tulisan, apalagi jika gambar dibuat dan disajikan sesuai dengan
persyaratan yang baik, sudah tentu akan menambah semangat siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran.
Saran
yang dapat penulis sampaikan adalah guru-guru mampu menentukan media, metode
dan materi yang sesuai dengan pembelajaran dalam pembelajaran keterampilan
menulis bisa tercapai.
Kata-kata
kunci : Media Gambar, Karangan Deskripsi, Metode Latihan,
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Penguasaan bahasa tulis mutlak diperlukan
dalam kehidupan modern sekarang ini, ternyata keterampilan menulis kurang
mendapat perhatian. Mahasiswa dan mahasiswi sebagai calon guru yang salah satu
tugasnya melatih keterampilan menulis siswa, tentu perlu memahami dengan baik
keterampilan menulis ini. Pemahaman konsep menulis menjadi penting bagi kita
karena dalam praktek keseharian banyak orang terampil dalam membaca tetapi
mengalami kesulitan dalam menulis.
Dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, siswa
diharapkan memiliki keterampilan berbahasa yang terdiri dari menyimak,
berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berkaitan
dan merupakan satu kesatuan. Keterampilan menyimak dan membaca termasuk
kegiatan reseptif karena kegiatan menyimak dan membaca melibatkan kerja otak
untuk menyerap informasi dan pengetahuan yang ada didalamnya. Sedangkan
kegiatan berbicara dan menulis merupakan kegiatan produktif karena bersifat
menghasilkan.
Menulis ialah
menurunkan atau menuliskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu
bahasa yang dipahami oleh seseorang. Sehingga orang lain dapat membaca
lambang-lambang grafik tersebut apabila mereka memahami bahasa dari lambang
grafik itu. Dengan kriteria seperti itu dapatlah dikatakan bahasa menyalin atau
mengopi huruf-huruf ataupun menyusun suatu naskah dalam huruf-huruf tertentu
untuk dicetak bukanlah menulis apabila orang-orang tersebut tidak memahami
bahasa tersebut tidak memahami beserta representasinya.
Diantara keempat keterampilan berbahasa tersebut, menulis
berada pada tataran yang paling tinggi. Menulis merupakan kegiatan yang
kompleks dan produktif. Oleh karena itu, untuk terampil menulis ketiga
keterampilan di bawahnya haruslah mendukung. Alur berpikir seseorang dapat
dilihat dari tulisannya. Tentu saja untuk dapat menulis dengan kualitas yang
baik diperlukan bimbingan dan latihan yang berkesinambungan, karena
keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus
melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.
Pembelajaran
keterampilan menulis memiliki berbagai macam bentuk. Salah satunya adalah
keterampilan menulis karangan. Dalam pembelajaran menulis, diharapkan kita
tidak hanya dapat mengembangkan kemampuan membuat karangan namun juga
diperlukan kecermatan untuk membuat argumen, memiliki kemampuan untuk
menuangkan ide atau gagasan dengan cara membuat karangan yang menarik untuk
dibaca salah satunya yaitu membuat karangan deskripsi. Karangan
deskripsi adalah tulisan yang berusaha memberikan perincian atau melukiskan dan
mengemukakan objek yang sedang dibicarakan (seperti orang, tempat, suasana atau
hal lain). Atau karangan jenis ini berisi gambaran mengenai suatu hal/ keadaan
sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
Karangan deskripsi bertujuan
melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya
sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, membaca, atau merasakan
hal yang dideskripsikan.
Jika seseorang ingin terampil menulis memerlukan pembelajaran
serta latihan yang teratur khususnya dalam menulis karangan deskripsi. Penulis
menggunakan metode latihan untuk membantu dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi,
karena metode latihan adalah metode atau suatu cara untuk menanamkan kebiasaan,
ketangkasan atau ketrampilan dari apa yang dipelajari. Selain metode latihan,
media pembelajaran yang akan digunakan dalam membantu pembelajaran menulis karangan
deskripsi adalah media gambar. Secara khusus gambar berfungsi untuk menarik
perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang
mungkin cepat akan dilupakan atau diabaikan tidak digambarkan. Gambar termasuk
media yang relatif mudah ditinjau dari segi biayanya. Media
gambar adalah media yang paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih
menyukai gambar daripada tulisan, apalagi jika gambar dibuat dan disajikan
sesuai dengan persyaratan yang baik, sudah tentu akan menambah semangat siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
pada latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah :
1.
Bagaimana
penerapan pemanfaatan media gambar
dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode
latihan?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Mendeskripsikan
penerapan pemanfaatan media gambar
dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode latihan.
D.
MANFAAT PEMBAHASAN
a. Manfaat teoretis
1. Diharapkan memberikan kontribusi bagi perkembangan
metode latihan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi, sehingga menambah
wawasan ketrampilan menulis bagi siswa.
2.
Memberikan motivasi serta pertimbangan dalam penyediaan dan pemilihan media
pembelajaran yang tepat untuk memperlancar proses belajar mengajar
b. Manfaat praktis
1)
Siswa
1. Menanamkan
kebiasaan-kebiasaan tertentu dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa
yang telah dipelajari siswa untuk memperoleh suatu keterampilan fisik maupun
keterampilan mental.
2. Untuk
meningkatkan ketrampilan siswa dalam belajar menulis karangan deskripsi,
sehingga siswa mampu menerapkan kemampuannya itu dalam lingkungan masyarakat.
3. Melatih siswa agar menguasai
pelajaran sehingga siswa terampil dalam
menulis karangan deskripsi.
2)
Guru
Hasil pemikiran
dapat memberikan penjelasan yang mendasar bagi guru-guru memilih dan
menggunakan metode latihan sebagai salah satu alternatif metode yang digunakan
dalam pembelajaran. Selain itu dapat memberikan masukan
kepada guru untuk selalu menggunakan media pembelajaran yang kreatif dan
menarik.
3)
Peneliti
Menambah
wawasan dan ketrampilan peneliti dalam mengembangkan berbagai model
pembelajaran yang dapat diterapkan di lingkungan sekolah. Sehingga peserta
didik mudah menangkap pembelajaran
dengan metode latihan.
E.
PENEGASAN ISTILAH
1. Media gambar adalah alat bantu dalam mengajar
yang dapat diliha oleh mata dan diserap oleh telinga agar materi pembelajaran
mudah dipahami oleh peserta didik.
2. Karangan deskripsi adalah tulisan yang
berusaha memberikan perincian atau melukiskan dan mengemukakan objek yang
sedang dibicarakan (seperti orang, tempat, suasana atau hal lain).
3. Metode latihan adalah metode
atau suatu cara untuk menanamkan kebiasaan, ketangkasan atau ketrampilan dari
apa yang dipelajari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karangan Deskripsi
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang
untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada
pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian
adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Karangan deskripsi adalah tulisan yang
berusaha memberikan perincian atau melukiskan dan mengemukakan objek yang
sedang dibicarakan (seperti orang, tempat, suasana atau hal lain). Atau
karangan jenis ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca
seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut. Karangan deskrispi
bertujuan melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan
sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar,
membaca, atau merasakan hal yang dideskripsikan.
Ciri-ciri karangan deskripsi diantaranya:
1. Menggambarkan
atau melukiskan sesuatu
2. Penggambaran
tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera
3. Membuat
pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
4. Hasil
penyerapan pancaindera
B. PENGERTIAN METODE LATIHAN
Metode latihan adalah
metode atau suatu cara untuk menanamkan kebiasaan, ketangkasan atau ketrampilan
dari apa yang dipelajari. Metode latihan adalah suatu metode mengajar dimana
siswa langsung diajak menuju ketempat latihan keterampilan / eksperimental,
seperti untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara
menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya.
Kelebihan Metode Latihan
1.
Peserta didik memperoleh kecakapan
motoris, contohnya menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan
alat-alat.
2.
Peserta didik memperoleh kecakapan
mental, contohnya dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian,
tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
3.
Dapat membentuk kebiasaan dan menambah
ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
4.
Peserta didik memperoleh ketangkasan dan
kemahiran dalam melakukan sesuatu sesuai dengan yang dipelajarinya.
5.
Dapat menimbulkan rasa percaya diri
bahwa peserta didik yang berhasil dalam belajar telah memiliki suatu
keterampilan khusus yang berguna kelak dikemudian hari.
6.
Guru lebih mudah mengontrol dan
membedakan mana peserta didik yang disiplin dalam belajarnya dan mana yang
kurang dengan memperhatikan tindakan dan perbuatan peserta didik saat
berlangsungnya pengajaran.
Kelemahan
Metode Latihan
1.
Menghambat bakat dan inisiatif anak
didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan
kepada jauh dari pengertian.
2.
Dapat menimbulkan verbalisme, terutama
pengajaran yang bersifat menghapal. Dimana peserta didik dilatih untuk dapat
menguasai bahan pelajaran secara hapalan dan secara otomatis mengingatkannya
bila ada pertanyaan yang berkenaan dengan hapalan tersebut tanpa suatu proses
berfikir secara logis.
3.
Membentuk kebiasaan yang kaku, artinya
seolah-olah peserta didik melakukan sesuatu secara mekanis, dalam memberikan
stimulus peserta didik bertindak secara otomatis.
4.
Menimbulkan penyesuaian secara statis
kepada lingkungan, dimana peserta didik menyelesaikan tugas secara statis
sesuai dengan apa yang diinginkan oleh guru.
Usaha
Mengatasi Kelemahan Metode Latihan
1.
Metode ini hendaknya digunakan untuk melatih hal-hal yang
bersifat motorik, seperti menulis, permainan, pembuatan grafik, kesenian dsb.
2.
Sebelum latihan dimulai, pelajar hendaknya diberi
pengertian yang mendalam tentang apa yang akan dilatih dan kompetensi apa saja
yang harus dikuasai.
3.
Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersifat
diagnosis. Kalau pada latihan pertama, pelajar tidak berhasil, maka guru harus
mengadakan perbaikan, lalu penyempurnaan.
4.
Latihan harus menarik minat dan menyenangkan serta
menjauhkan dari hal-hal yang bersifat keterpaksaan.
5. Sifat
latihan, yang pertama bersifat ketepatan kemudian kecepatan, yang keduanya
harus dimiliki oleh peserta didik.
C.
PENGERTIAN MEDIA GAMBAR
Media gambar adalah
alat bantu dalam mengajar yang dapat dilihat oleh mata dan diserap oleh telinga
agar materi pembelajaran mudah dipahami oleh peserta didik. Secara khusus
gambar berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide,
mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin cepat akan dilupakan atau
diabaikan tidak digambarkan. Gambar termasuk media yang relatif mudah ditinjau
dari segi biayanya. Media gambar adalah media yang paling
umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar daripada tulisan,
apalagi jika gambar dibuat dan disajikan sesuai dengan persyaratan yang baik,
sudah tentu akan menambah semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Fungsi
Media Gambar adalah Pemanfaatan
media pembelajaran ada dalam komponen metode mengajar sebagai salah satu upaya
untuk mempertinggi proses interaksi guru-siswa dan interaksi siswa dengan
lingkungan belajarnya. Oleh sebab itu fungsi utama dari media pembelajaran adalah
sebagai alat bantu mengajar yang dipergunakan guru.
Secara
garis besar fungsi utama penggunaan media gambar adalah :
a. Fungsi
edukatif; artinya mendidik dan memberikan pengaruh positif pada pendidikan.
b.
Fungsi sosial;
artinya memberikan informasi yang autentik dan pengalaman berbagai bidang
kehidupan dan memberikan konsep yang sama kepada setiap orang.
c. Fungsi
ekonomis; artinya memberikan produksi melalui pembinaan prestasi kerja secara
maksimal.
d. Fungsi
politis; berpengaruh pada politik pembangunan.
e.
Fungsi seni
budaya dan telekomunikasi, yang mendorong dan menimbulkan ciptaan baru,
termasuk pola usaha penciptaan teknologi kemediaan yang modern.
Ada beberapa karakteristik media gambar :
Ada beberapa karakteristik media gambar :
1. Harus
autentik, artinya dapat menggambarkan obyek atau peristiwa seperti jika siswa
melihat langsung.
2.
Sederhana,
komposisinya cukup jelas menunjukkan bagian-bagian pokok dalam gambar tersebut.
3. Ukuran
gambar proporsional, sehingga siswa mudah membayangkan ukuran yang sesungguhnya
benda atau objek yang digambar.
4. Memadukan
antara keindahan dengan kesesuiannya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
5. Gambar
harus message. Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai
media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Beberapa kelebihan media gambar
antara lain :
1. Sifatnya konkrit, Maksudnya gambar
lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal
semata.
2. Gambar dapat mengatasi batasan ruang
dan waktu. Tidak semua benda/ peristiwa dapat dibawa kedalam kelas, dan tidak
selalu bisa anak – anak dibawa keobjek / peristiwa tersebut. Media gambar dapat
mengatasi masalah tersebut.
3. Media gambar dapat mengatasi
keterbatasan pengamatan kita. Sela atau penampang daun yang tak mungkin kita
lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar.
4. Gambar dapat memperjelas suatu
masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga
dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.
5. Gambar harganya murah dan mudah
didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus.
Selain kelebihan – kelebihan
tersebut, gambar mempunyai kelemahan, beberapa kelemahan tersebut adalah :
1. Gambar hanya menekankan
persepsi indera mata.
2. Gambar benda yang terlalu kompleks
kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.
3. Ukurannya sangat terbatas kelompok
besar.
D. PENERAPAN PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN
Langkah-langkah
pemanfaatan media gambar dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi:
1. Merumuskan
tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media gambar.
2. Persiapan
guru. Pada fase ini guru memilih dan memanfaatkan media gambar yang akan
dimanfaatkan guna mencapai tujuan.
3. Persiapan
kelas. Siswa atau kelas harus mempunyai persiapan dalam menerima pelajaran dengan
menggunakan media gambar.
4. Langkah
penyajian dan pemanfaatan media. Pada fase ini penyajian bahan pelajaran dengan
memanfaatkan media gambar.
5. Langkah
kegiatan belajar siswa. Pada fase ini siswa belajar dengan memanfaatkan media
gambar.
6. Langkah
evaluasi pengajaran. Pada langkah ini kegiatan belajar di evaluasi sampai
sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh
mana pengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses
belajar siswa.
Langkah-langkah metode latihan :
1. Siswa diberi penjelasan mengenai
manfaat dan tujuan latihan untuk membangkitkan motivasi belajar pada siswa agar
latihan itu tidak bersifat verbal.
2. Latihan hendaknya dilakukan secara
bertahap dimulai dari yang sederhana kemudian meningkat ke taraf yang lebih
kompleks atau sulit.
3. Selama latihan berlangsung
perhatikan bagian yang dirasa sulit oleh siswa.
4. Latihan pada bagian yang dianggap
sulit hendaknya lebih intensif, dengan menggunakan alat pelajaran yang
dapat membantu mengatasi kesulitan.
5. Perhatikan perbedaan individual
siswa, kesulitan yang dialami siswa perlu mendapat perhatian khusus.
6. Jika suatu latihan telah dikuasai
siswa taraf berikutnya adalah aplikasinya. Oleh karena itu diusahakan agar
konsep yang dilatihkan ada hubungannya dengan kehidupan sehari-hari.
BAB III
KESIMPULAN
1. Langkah-langkah pemanfaatan media gambar
dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi:
a.
Merumuskan tujuan pengajaran dengan
memanfaatkan media gambar.
b.
Persiapan guru. Pada fase ini guru
memilih dan memanfaatkan media gambar yang akan dimanfaatkan guna mencapai
tujuan.
c.
Persiapan kelas. Siswa atau kelas harus
mempunyai persiapan dalam menerima pelajaran dengan menggunakan media gambar.
d.
Langkah penyajian dan pemanfaatan media.
Pada fase ini penyajian bahan pelajaran dengan memanfaatkan media gambar.
e.
Langkah kegiatan belajar siswa. Pada
fase ini siswa belajar dengan memanfaatkan media gambar.
f.
Langkah evaluasi pengajaran. Pada
langkah ini kegiatan belajar di evaluasi sampai sejauh mana tujuan pengajaran
tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat
bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa.
2. Langkah-langkah
metode latihan dalam
pembelajaran menulis karangan deskripsi:
a.
Siswa
diberi penjelasan mengenai manfaat dan tujuan latihan untuk membangkitkan
motivasi belajar pada siswa agar latihan itu tidak bersifat verbal.
b.
Latihan
hendaknya dilakukan secara bertahap dimulai dari yang sederhana kemudian
meningkat ke taraf yang lebih kompleks atau sulit.
c.
Selama
latihan berlangsung perhatikan bagian yang dirasa sulit oleh siswa.
d.
Latihan
pada bagian yang dianggap sulit hendaknya lebih intensif, dengan
menggunakan alat pelajaran yang dapat membantu mengatasi kesulitan.
e.
Perhatikan
perbedaan individual siswa, kesulitan yang dialami siswa perlu mendapat
perhatian khusus.
f.
Jika
suatu latihan telah dikuasai siswa taraf berikutnya adalah aplikasinya. Oleh
karena itu diusahakan agar konsep yang dilatihkan ada hubungannya dengan kehidupan
sehari-hari.
PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN
Disusun
guna memenuhi tugas mata kuliah Seminar Bahasa
Dosen
Pengampu: Drs. Suyoto, M.Pd.
Oleh :
Yuliana
Debora Hehakaya
09410383
7 B
PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS
PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP
PGRI SEMARANG
2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME, yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga pada kesempatan ini, penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.
Penyusunan makalah ini disusun sebagai salah
satu syarat guna memenuhi tugas dari mata kuliah Seminar Bahasa. Penulisan
makalah ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan saran dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat:
1. Drs.
Muhdi, M.Hum., selaku Rektor IKIP PGRI Semarang selaku Rektor IKIP PGRI
Semarang
2. Drs. Suyoto, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Seminar Bahasa
3. Semua pihak yang telah
membantu penulis menyelesaikan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita
semua, khususnya bagi pembaca untuk menambah pengetahuannya. Penulis menyadari dalam menyusun makalah ini
banyak terdapat kekurangan. Dengan demikian penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun.
Semarang,
20 Desember 2012
Penulis,
DAFTAR
PUSTAKA
Wismanto. Agus.2010. Dasar-Dasar
Penulisan Jurnalistik. Semarang: IKIP PGRI Press.
Henry
Guntur Tarigan. 1993. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
http://muryonotianov.blogspot.com/2011/11/metode-latihan-drill.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar