Sabtu, 09 Februari 2013

ABSTRAK


ABSTRAK

           Yuliana Debora. ”Pemanfaatan Media Gambar Dalam Menulis Karangan Deskripsi Dengan Menggunakan Metode Latihan”. Makalah. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP PGRI Semarang. Dosen Pengampu Drs. Suyoto, M.Pd. 20 Desember 2012.
            Pemikiran ini dilatarbelakangi oleh adanya keterampilan menulis yang masih rendah khususnya menulis karangan deskripsi. Media yang digunakan adalah Media Gambar. Metode yang digunakan adalah metode Latihan.
      Rumusan masalahnya adalah Bagaimana penerapan pemanfaatan media gambar dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode latihan? Adapun tujuan pemikiran ini adalah untuk mengetahui penerapan pemanfaatan media gambar dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode latihan.
   Media pembelajaran yang digunakan adalah Media gambar karena media yang paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar daripada tulisan, apalagi jika gambar dibuat dan disajikan sesuai dengan persyaratan yang baik, sudah tentu akan menambah semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah guru-guru mampu menentukan media, metode dan materi yang sesuai dengan pembelajaran dalam pembelajaran keterampilan menulis bisa tercapai.
Kata-kata kunci : Media Gambar, Karangan Deskripsi, Metode Latihan,





BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
     Penguasaan bahasa tulis mutlak diperlukan dalam kehidupan modern sekarang ini, ternyata keterampilan menulis kurang mendapat perhatian. Mahasiswa dan mahasiswi sebagai calon guru yang salah satu tugasnya melatih keterampilan menulis siswa, tentu perlu memahami dengan baik keterampilan menulis ini. Pemahaman konsep menulis menjadi penting bagi kita karena dalam praktek keseharian banyak orang terampil dalam membaca tetapi mengalami kesulitan dalam menulis.
Dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, siswa diharapkan memiliki keterampilan berbahasa yang terdiri dari menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berkaitan dan merupakan satu kesatuan. Keterampilan menyimak dan membaca termasuk kegiatan reseptif karena kegiatan menyimak dan membaca melibatkan kerja otak untuk menyerap informasi dan pengetahuan yang ada didalamnya. Sedangkan kegiatan berbicara dan menulis merupakan kegiatan produktif karena bersifat menghasilkan.
Menulis ialah menurunkan atau menuliskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang. Sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut apabila mereka memahami bahasa dari lambang grafik itu. Dengan kriteria seperti itu dapatlah dikatakan bahasa menyalin atau mengopi huruf-huruf ataupun menyusun suatu naskah dalam huruf-huruf tertentu untuk dicetak bukanlah menulis apabila orang-orang tersebut tidak memahami bahasa tersebut tidak memahami beserta representasinya.
Diantara keempat keterampilan berbahasa tersebut, menulis berada pada tataran yang paling tinggi. Menulis merupakan kegiatan yang kompleks dan produktif. Oleh karena itu, untuk terampil menulis ketiga keterampilan di bawahnya haruslah mendukung. Alur berpikir seseorang dapat dilihat dari tulisannya. Tentu saja untuk dapat menulis dengan kualitas yang baik diperlukan bimbingan dan latihan yang berkesinambungan, karena keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.
 Pembelajaran keterampilan menulis memiliki berbagai macam bentuk. Salah satunya adalah keterampilan menulis karangan. Dalam pembelajaran menulis, diharapkan kita tidak hanya dapat mengembangkan kemampuan membuat karangan namun juga diperlukan kecermatan untuk membuat argumen, memiliki kemampuan untuk menuangkan ide atau gagasan dengan cara membuat karangan yang menarik untuk dibaca salah satunya yaitu membuat karangan deskripsi. Karangan deskripsi adalah tulisan yang berusaha memberikan perincian atau melukiskan dan mengemukakan objek yang sedang dibicarakan (seperti orang, tempat, suasana atau hal lain). Atau karangan jenis ini berisi gambaran mengenai suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut. Karangan deskripsi bertujuan melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, membaca, atau merasakan hal yang dideskripsikan.
Jika seseorang ingin terampil menulis memerlukan pembelajaran serta latihan yang teratur khususnya dalam menulis karangan deskripsi. Penulis menggunakan metode latihan untuk membantu dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi, karena metode latihan adalah metode atau suatu cara untuk menanamkan kebiasaan, ketangkasan atau ketrampilan dari apa yang dipelajari. Selain metode latihan, media pembelajaran yang akan digunakan dalam membantu pembelajaran menulis karangan deskripsi adalah media gambar. Secara khusus gambar berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin cepat akan dilupakan atau diabaikan tidak digambarkan. Gambar termasuk media yang relatif mudah ditinjau dari segi biayanya. Media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar daripada tulisan, apalagi jika gambar dibuat dan disajikan sesuai dengan persyaratan yang baik, sudah tentu akan menambah semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
           
B.     RUMUSAN MASALAH
            Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.      Bagaimana penerapan pemanfaatan media gambar dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode latihan?

C.    TUJUAN PEMBAHASAN
1. Mendeskripsikan penerapan pemanfaatan media gambar dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode latihan.

D.    MANFAAT PEMBAHASAN
a.      Manfaat teoretis
1. Diharapkan memberikan kontribusi bagi perkembangan metode latihan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi, sehingga menambah wawasan ketrampilan menulis bagi siswa.
2. Memberikan motivasi serta pertimbangan dalam penyediaan dan pemilihan media pembelajaran yang tepat untuk memperlancar proses belajar mengajar

b.      Manfaat praktis
1)      Siswa
1.      Menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa untuk memperoleh suatu keterampilan fisik maupun keterampilan mental.
2.      Untuk meningkatkan ketrampilan siswa dalam belajar menulis karangan deskripsi, sehingga siswa mampu menerapkan kemampuannya itu dalam lingkungan masyarakat.
3.      Melatih siswa agar menguasai pelajaran sehingga siswa  terampil dalam menulis karangan deskripsi.
2)      Guru
            Hasil pemikiran dapat memberikan penjelasan yang mendasar bagi guru-guru memilih dan menggunakan metode latihan sebagai salah satu alternatif metode yang digunakan dalam pembelajaran. Selain itu dapat memberikan masukan kepada guru untuk selalu menggunakan media pembelajaran yang kreatif dan menarik.
3)      Peneliti
            Menambah wawasan dan ketrampilan peneliti dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang dapat diterapkan di lingkungan sekolah. Sehingga peserta didik  mudah menangkap pembelajaran dengan metode latihan.

E.     PENEGASAN ISTILAH
1.   Media gambar adalah alat bantu dalam mengajar yang dapat diliha oleh mata dan diserap oleh telinga agar materi pembelajaran mudah dipahami oleh peserta didik.
2.   Karangan deskripsi adalah tulisan yang berusaha memberikan perincian atau melukiskan dan mengemukakan objek yang sedang dibicarakan (seperti orang, tempat, suasana atau hal lain).  
3.   Metode latihan adalah metode atau suatu cara untuk menanamkan kebiasaan, ketangkasan atau ketrampilan dari apa yang dipelajari.






BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karangan Deskripsi
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Karangan deskripsi adalah tulisan yang berusaha memberikan perincian atau melukiskan dan mengemukakan objek yang sedang dibicarakan (seperti orang, tempat, suasana atau hal lain). Atau karangan jenis ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut. Karangan deskrispi bertujuan melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, membaca, atau merasakan hal yang dideskripsikan.
Ciri-ciri karangan deskripsi diantaranya:
1.    Menggambarkan atau melukiskan sesuatu
2.    Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera
3.    Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
4.    Hasil penyerapan pancaindera

B. PENGERTIAN METODE LATIHAN
Metode latihan adalah metode atau suatu cara untuk menanamkan kebiasaan, ketangkasan atau ketrampilan dari apa yang dipelajari. Metode latihan adalah suatu metode mengajar dimana siswa langsung diajak menuju ketempat latihan keterampilan / eksperimental, seperti untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya.

            Kelebihan Metode Latihan
1.         Peserta didik memperoleh kecakapan motoris, contohnya menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
2.         Peserta didik memperoleh kecakapan mental, contohnya dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
3.         Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
4.         Peserta didik memperoleh ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan sesuatu sesuai dengan yang dipelajarinya.
5.         Dapat menimbulkan rasa percaya diri bahwa peserta didik yang berhasil dalam belajar telah memiliki suatu keterampilan khusus yang berguna kelak dikemudian hari.
6.         Guru lebih mudah mengontrol dan membedakan mana peserta didik yang disiplin dalam belajarnya dan mana yang kurang dengan memperhatikan tindakan dan perbuatan peserta didik saat berlangsungnya pengajaran.
            Kelemahan Metode Latihan
1.         Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.
2.         Dapat menimbulkan verbalisme, terutama pengajaran yang bersifat menghapal. Dimana peserta didik dilatih untuk dapat menguasai bahan pelajaran secara hapalan dan secara otomatis mengingatkannya bila ada pertanyaan yang berkenaan dengan hapalan tersebut tanpa suatu proses berfikir secara logis.
3.         Membentuk kebiasaan yang kaku, artinya seolah-olah peserta didik melakukan sesuatu secara mekanis, dalam memberikan stimulus peserta didik bertindak secara otomatis.
4.         Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan, dimana peserta didik menyelesaikan tugas secara statis sesuai dengan apa yang diinginkan oleh guru.
            Usaha Mengatasi Kelemahan Metode Latihan
1.         Metode ini hendaknya digunakan untuk melatih hal-hal yang bersifat motorik, seperti menulis, permainan, pembuatan grafik, kesenian dsb.
2.         Sebelum latihan dimulai, pelajar hendaknya diberi pengertian yang mendalam tentang apa yang akan dilatih dan kompetensi apa saja yang harus dikuasai.
3.         Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersifat diagnosis. Kalau pada latihan pertama, pelajar tidak berhasil, maka guru harus mengadakan perbaikan, lalu penyempurnaan.
4.         Latihan harus menarik minat dan menyenangkan serta menjauhkan dari hal-hal yang bersifat keterpaksaan.
5.      Sifat latihan, yang pertama bersifat ketepatan kemudian kecepatan, yang keduanya harus dimiliki oleh peserta didik.
C. PENGERTIAN MEDIA GAMBAR
Media gambar adalah alat bantu dalam mengajar yang dapat dilihat oleh mata dan diserap oleh telinga agar materi pembelajaran mudah dipahami oleh peserta didik. Secara khusus gambar berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin cepat akan dilupakan atau diabaikan tidak digambarkan. Gambar termasuk media yang relatif mudah ditinjau dari segi biayanya. Media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar daripada tulisan, apalagi jika gambar dibuat dan disajikan sesuai dengan persyaratan yang baik, sudah tentu akan menambah semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Fungsi Media Gambar adalah Pemanfaatan media pembelajaran ada dalam komponen metode mengajar sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru-siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya. Oleh sebab itu fungsi utama dari media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang dipergunakan guru.
Secara garis besar fungsi utama penggunaan media gambar adalah :
a.       Fungsi edukatif; artinya mendidik dan memberikan pengaruh positif pada pendidikan.
b.      Fungsi sosial; artinya memberikan informasi yang autentik dan pengalaman berbagai bidang kehidupan dan memberikan konsep yang sama kepada setiap orang.
c.       Fungsi ekonomis; artinya memberikan produksi melalui pembinaan prestasi kerja secara maksimal.
d.      Fungsi politis; berpengaruh pada politik pembangunan.
e.       Fungsi seni budaya dan telekomunikasi, yang mendorong dan menimbulkan ciptaan baru, termasuk pola usaha penciptaan teknologi kemediaan yang modern.
      Ada beberapa karakteristik media gambar :
1.      Harus autentik, artinya dapat menggambarkan obyek atau peristiwa seperti jika siswa melihat langsung.
2.      Sederhana, komposisinya cukup jelas menunjukkan bagian-bagian pokok dalam gambar tersebut.
3.      Ukuran gambar proporsional, sehingga siswa mudah membayangkan ukuran yang sesungguhnya benda atau objek yang digambar.
4.      Memadukan antara keindahan dengan kesesuiannya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
5.      Gambar harus message. Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
      Beberapa kelebihan media gambar antara lain :
1.      Sifatnya konkrit, Maksudnya gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.
2.      Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda/ peristiwa dapat dibawa kedalam kelas, dan tidak selalu bisa anak – anak dibawa keobjek / peristiwa tersebut. Media gambar dapat mengatasi masalah tersebut.
3.      Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sela atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar.
4.      Gambar dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.
5.      Gambar harganya murah dan mudah didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus.
Selain kelebihan – kelebihan tersebut, gambar mempunyai kelemahan, beberapa kelemahan tersebut adalah :
1.      Gambar  hanya menekankan persepsi indera mata.
2.      Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.
3.      Ukurannya sangat terbatas kelompok besar.

D. PENERAPAN PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN
Langkah-langkah pemanfaatan media gambar dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi:
1.      Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media gambar.
2.      Persiapan guru. Pada fase ini guru memilih dan memanfaatkan media gambar yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan.
3.      Persiapan kelas. Siswa atau kelas harus mempunyai persiapan dalam menerima pelajaran dengan menggunakan media gambar.
4.      Langkah penyajian dan pemanfaatan media. Pada fase ini penyajian bahan pelajaran dengan memanfaatkan media gambar.
5.      Langkah kegiatan belajar siswa. Pada fase ini siswa belajar dengan memanfaatkan media gambar.
6.      Langkah evaluasi pengajaran. Pada langkah ini kegiatan belajar di evaluasi sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa.
Langkah-langkah metode latihan :
1.      Siswa diberi penjelasan mengenai manfaat dan tujuan latihan untuk membangkitkan motivasi belajar pada siswa agar latihan itu tidak bersifat verbal.
2.      Latihan hendaknya dilakukan secara bertahap dimulai dari yang sederhana kemudian meningkat ke taraf yang lebih kompleks atau sulit.
3.      Selama latihan berlangsung perhatikan bagian yang dirasa sulit oleh siswa.
4.      Latihan pada bagian yang dianggap sulit hendaknya lebih intensif, dengan  menggunakan alat pelajaran yang dapat membantu mengatasi kesulitan.
5.      Perhatikan perbedaan individual siswa, kesulitan yang dialami siswa perlu mendapat perhatian khusus.
6.      Jika suatu latihan telah dikuasai siswa taraf berikutnya adalah aplikasinya. Oleh karena itu diusahakan agar konsep yang dilatihkan ada hubungannya dengan kehidupan sehari-hari.












BAB III
KESIMPULAN

1.   Langkah-langkah pemanfaatan media gambar dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi:
a.       Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media gambar.
b.      Persiapan guru. Pada fase ini guru memilih dan memanfaatkan media gambar yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan.
c.       Persiapan kelas. Siswa atau kelas harus mempunyai persiapan dalam menerima pelajaran dengan menggunakan media gambar.
d.      Langkah penyajian dan pemanfaatan media. Pada fase ini penyajian bahan pelajaran dengan memanfaatkan media gambar.
e.       Langkah kegiatan belajar siswa. Pada fase ini siswa belajar dengan memanfaatkan media gambar.
f.       Langkah evaluasi pengajaran. Pada langkah ini kegiatan belajar di evaluasi sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa.

2.   Langkah-langkah metode latihan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi:
a.       Siswa diberi penjelasan mengenai manfaat dan tujuan latihan untuk membangkitkan motivasi belajar pada siswa agar latihan itu tidak bersifat verbal.
b.      Latihan hendaknya dilakukan secara bertahap dimulai dari yang sederhana kemudian meningkat ke taraf yang lebih kompleks atau sulit.
c.       Selama latihan berlangsung perhatikan bagian yang dirasa sulit oleh siswa.
d.      Latihan pada bagian yang dianggap sulit hendaknya lebih intensif, dengan  menggunakan alat pelajaran yang dapat membantu mengatasi kesulitan.
e.       Perhatikan perbedaan individual siswa, kesulitan yang dialami siswa perlu mendapat perhatian khusus.
f.       Jika suatu latihan telah dikuasai siswa taraf berikutnya adalah aplikasinya. Oleh karena itu diusahakan agar konsep yang dilatihkan ada hubungannya dengan kehidupan sehari-hari.
















PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Seminar Bahasa
Dosen Pengampu: Drs. Suyoto, M.Pd.


Oleh :
Yuliana Debora Hehakaya
09410383
7 B



PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP PGRI SEMARANG
2012
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Tuhan YME, yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga pada kesempatan ini, penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penyusunan makalah ini disusun sebagai salah satu syarat guna memenuhi tugas dari mata kuliah Seminar Bahasa. Penulisan makalah ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1.   Drs. Muhdi, M.Hum., selaku Rektor IKIP PGRI Semarang selaku Rektor IKIP PGRI Semarang
2.   Drs. Suyoto, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Seminar Bahasa
3.    Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi pembaca untuk menambah pengetahuannya.  Penulis menyadari dalam menyusun makalah ini banyak terdapat kekurangan. Dengan demikian penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

                                                                                                                       

                                                                        Semarang, 20 Desember 2012

                                                                        Penulis,







DAFTAR PUSTAKA

Wismanto. Agus.2010. Dasar-Dasar Penulisan Jurnalistik. Semarang: IKIP PGRI Press.
Henry Guntur Tarigan. 1993. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:             Angkasa.
http://muryonotianov.blogspot.com/2011/11/metode-latihan-drill.html




Tidak ada komentar:

Posting Komentar