Sabtu, 09 Februari 2013

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI METODE PEMODELAN


PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI METODE PEMODELAN


Disusun oleh :
Angela Diyansih Wisesa Ch
09410101/ 7C



PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
IKIP PGRI SEMARANG
2012

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI METODE PEMODELAN
Oleh : Angela Diyansih Wisesa Ch.
Mahasiswi S1 PBSI IKIP PGRI Semarang




ABSTRAK
            Berbicara tentang menulis banyak hal yang harus diperhatikan, karena walaupun menulis  adalah hal sepele tapi menulis ada aturan – aturannya. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Seperti pada umumnya untuk menguasai suatu keterampilan diperlukan latihan terus – menerus begitu pula dengan menulis agar dapat menulis dengan baik dan benar dibutuhkan belajar dan berlatih. Penggunaan kalimat efektif dalam menulis pengalam pribadi juga masih sangat kurang. Banyak orang yang berpendapat bahwa menulis pengalaman pribadi hanya dikonsumsi diri sendiri jadi, dapat dilakukan semaunya. Namun pendapat itu sangat kurang tepat, walau menulis pengalaman pribadi hanya dikonsumsi diri sendiri bukan berarti menulis pengalaman pribadi tidak perlu memperhatikan aturan – aturan menulis. Pemodelan dalam pembelajaran adalah suatu metode yang menghadirkan suatu acuan atau sesuatu yang dibuat untuk dapat diamati atau ditiru langsung oleh siswa dalam proses pembelajaran. Guru bukan satu-satunya model.
Kata kunci : menulis, kalimat efektif, pengalaman pribadi, dan metode pemodelan. 


PENDAHULUAN
            Pembelajaran bahasa mempunyai empat keterampilan berbahasa yang harus diperhatikan dan saling berkaitan. Ketrampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu : keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Komponen yang terakhir yaitu keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang harus mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat yang terdapat dalam pikiran dan menuangkannya kedalam bentuk tulisan yang runtut sehingga dapat menjadi tulisan yang baik dan benar. Kegiatan menulis merupakan kegiatan yang produktif  karena dapat mengekspresikan gagasan seseorang kedalam bentuk sebuah tulisan. Menulis memang gampang – gampang susah. Gampang kalau sudah sering melakukannya dan susah kalau belum terbiasa. Sebab, menulis termasuk jenis keterampilan. Sebagai keterampilan, sama seperti keterampilan yang lain, untuk memperolehnya harus melalui belajar dan berlatih. Begitu halnya menulis pengalaman pribadi yang baik dan benar juga memerlukan belajar dan berlatih. Menulis pengalaman pribadi semua orang mungkin bisa, akan tetapi menulis pengalaman pribadi dengan baik dan benar tidak semua orang dapat melakukannya. Terkadang pada saat kita menulis termasuk menulis pengalaman pribadi sering kali kita tidak memperhatikan kata – kata yang kita gunakan dalam menyusun satu kalimat. Tanpa kita sadari kita sering kali terkasan boros kalimat untuk menulis sebuah paragraf, jadi kalimatnya tidak efektif. Pemborosan kalimat ini sudah menjadi budaya pada setiap orang sehingga susah untuk merubahnya secara instan tanpa belajar dan berlatih.


TUJUAN
            Tujuan pengkajian ini secara umum merupakan suatu konsep kebahasaan. Secara lebih khusus, pengkajian ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan kalimat efektif dalam penulisan pengalaman pribadi melalui metode pemodelan.


PEMBAHASAN
Pengertian Menulis
            Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya memberi tahu, meyakinkan, atau menghibur. Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah karangan atau tulisan. Menulis selalu berurusan dengan bahasa, hanya bahasalah satu – satunya alat untuk menulis. Keterampilan menulis itu tidak lain daripada keterampilan menggunakan bahasa dan tulisan. Oleh karena itu kemampuan menggunakan bahasa adalah bekal yang paling utama.
Unsur – unsur menulis :
1.      Gagasan
Gagasan dapat berupa pendapat, pengalaman atau pengetahuan yang ada didalam pikiran seseorang. setiap orang pasti punya gagasan apapun itu bentuk gagasannya.
2.      Tatanan
Tatanan yang dimaksud adalah tertip pengaturan dan penyusunan gagasan dengan mengindahkan berbagai asas, aturan, dan teknik sampai merencanakan rangka dan langkah. Hal ini berarti menulis tidak sekedar menulis, tetapi menulis disertai dengan aturan menulis. 
3.      Wahana
Wahana juga sering disebut dengan alat. Wahana dalam menulis berarti sarana pengantar gagasan berupa bahasa tulis, yang terutama menyangkut kosakata.
Menulis mempunyai manfaat menulis, berikut manfaat menulis, yaitu:
1.      Sarana untuk Mengungkapkan Diri
                        Yang dimaksud dengan sarana menngungkapkan diri adalah bahwa dengan menulis kita bisa mengungkapkan perasaan hati, misalnya : kegelisahan, keinginan, kemarahan, kegembiraan, dan lain – lain. Jadi menulis bisa dijadikan alat untuk menyalurkan uneg – uneg (perasaan hati). Bisa jadi perasaan seseorang tersebut tidak mampu atau tidak bisa diungkapkan dalam lisan, maka menulis menjadi salah satu sarananya.
2.      Sarana untuk Pemahaman
            Seseorang yang membaca buku ibarat ia melekatkan pengetahuan dalam pikiran, tetapi seseorang yang membaca disertai menulis sedang mengikat ilmu pengetahuan yang dibacanya. Hal ini berarti, menulis bisa mengikat kuat ilmu pengetahuan kedalam otaknya. Banyak para pembicara yang harus menyusun makalah sebelum tampil dalam sebuah acara, ini dilakukan untuk menancap kuatkan dari apa yang harus disampaikan pada forum. 
3.      Mengembangkan Suatu Pemahaman Tentang dan Kemampuan Menggunakan Bahasa
            Seseorang menulis tidak asal tulis, ia harus punya alat yakni bahasa. Seseorang yang ingin menulis harus menguasai bahasa yang dijadikan alat untuk menulis. Dengan demikian menulis tanpa mempunyai bahasa yang memadai adalah omong kosong. Kalaupun dia memaksakan diri maka hasil dari tulisanya biasanya tidak maksimal. Orang yang terus menulis akan meningkatkan kemahiran berbahasanya. Saya bisa membandingkan tulisan saya sepuluh tahun yang lalu dengan sekarang jelas sangat berbeda dalam penggunaan bahasanya. Itu artinya, kalaupun seseorang jarang menulis ia bisa dikatakan tak mempunyai kemampuan berbahasa tulis secara memadai. Bisa jadi, bahasa yang dibuat tidak bisa dipahami orang lain sebagai sasaran tulisannya.
Menulis juga mempunyai aturan – aturan, berikut asas atau aturan menulis yang baik dan benar:
1.      Kejelasan
            Yang dimaksud dengan kejelasan adalah harus dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca. Ini juga termasuk bahwa yang dimaksud penulis tidak disalah artikan atau salah tafsir oleh pembaca gara – gara kalimat – kalimatnya yang tidak jelas. Dengan kata lain kalimat bisa dikatakan jelas kalau apa yang dipahami oleh pembaca sama persis dengan apa yang dimaksud penulisnya.
2.      Keringkasan
            Keringkasan maksudnya adalah kalimat yang disusun tidak hanya pendek – pendek tetapi jangan menggunakan ungkapan – ungkapan yang tidak berlebihan.
3.      Ketepatan
            Suatu penulisan harus dapat menyampaikn butir gagasan kepada pembaca dengan kecocokan yang dimaksud penulisannya. Ini berarti apa yang diinginkan oleh penulis bisa dipahami oleh pembaca.
4.      Kesatupaduan
            Yang dimaksud dengan kesatupaduan adalah ada satu gagasan dalam satu alinea dengan hanya satu pokok pikiran. Satu alinea sebisa mungkin hanya memiliki satu pokok pikiran dengan beberapa pokok pikiran penjelas.
5.      Pertautan
            Maksudnya adalah antar bagian bertautan satu sama lain. Jadi kalimat satu dengan yang lain saling berhubung atau berkesinambungan.

Hakikat Kalimat Efektif
            Kalimat efektif terdiri dari dua kata yaitu kalimat dan efektif. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulis yang memiliki sekurang-kurangnya subjek dan predikat. Bagi seorang pendengar atau pembaca, kalimat adalah kesatuan kata yang mengandung makna atau pikiran. Sedangkan bagi penutur atau penulis, kalimat adalah satu kesatuan pikiran atau makna yang diungkapkan dalam kesatuan kata. Sedangkan efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian efektif dalam kalimat adalah ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula. Jadi, kalimat efektif ialah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, benar, jelas, dan mempunyai makna yang mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar secara tepat.  Kalimat efektif mempunyai syarat sebagai kalimat efektif yang benar, berikut syarat-sayarat kalimat efektif :
1. KESATUAN GAGASAN
Memiliki subyek,predikat, serta unsure – unsure lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesatuan tunggal.
Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.
Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung subyek. Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini harus dihilangkan).
Menjadi :
Keputusan itu merupakan kebijakaan yang dapat membantu keselamatan umum.

2. KESEJAJARAN
Kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat – predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.
Kalimat itu harus diubah :
1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan
2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.

3. KEHEMATAN
kehematan adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu jadi, kata menjadi padat berisi.Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.
Contoh :
Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga.
Kalimat yang benar adalah:
Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.

4. PENEKANAN
Merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan.Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.
Caranya:
• Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.
Contoh :
1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain.
2. Persoalan itu dapat diselesaikan dengan mudah.
• Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh :
1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.
2. Meskipun hujan turun, Ia tetap bersemangat berangkat ke sekolah
3. Bisakah dia menyelesaikannya?
• Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.
Contoh :
Saudara-saudara, kita tidak suka dibohongi, kita tidak suka ditipu, kita tidak suka dibodohi
• Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.
Contoh :
1.      Informasi ini tidak bersifat sementara, tetapi bersifat tetap.
2.      Peserta kegiatan ini adalah laki-laki, bukan perempuan.

5.  KELOGISAN
Kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal dan penulisannya sesuai EYD.
Contoh :
Waktu dan tempat saya persilakan. 
Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;
Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.

Contoh kalimat efektif:
1. Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan ( tidak efektif )
Seharusnya : Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.
2. Sejak dari pagi dia bermenung ( tidak efektif )
Seharusnya : Sejak pagi dia bermenung.

Pengalaman Pribadi
            Pengalam pribadi adalah kajadian yang dialami seseorang, semua hal yang pernah kita alami dapat disebut dengan pengalaman pribadi. Tulisan pribadi adalah suatu bentuk tulisan yang memberikan sesuatu yang paling menyenangkan dalam penjelajahan diri pribadi sang penulis. Dengan catatan atau laporan pribadi yang tertulis kita dapat mengungkap kembali atau merekam secara tepat apa – apa yang kita rasakan atau alami dimasa lalu. Jenis – jenis pengalam pribadi, yaitu :
1.      Pengalaman lucu yaitu pengalaman yang membuat seseorang tertawa. Pengalaman ini lebih sering ingin diungkapkan / diceritakan kepada orang lain.
2.      Pengalaman mendebarkan adalah pengalaman seseorang yang mengalami peristiwa yang mendebarkan.
3.      Pengalaman mengharukan yaitu pengalaman yang membuat orang yang mengalami peristiwa ini terharu.
4.      Pengalaman memalukan adalah sebuah kejadian yang pernah dialami seseorang yang membuat orang tersebut malu.
5.      Pengalaman menyakitkan adalah pengalaman yang paling membekas dalam hati pelaku.
6.      Pengalaman menyenangkan adalah pengalaman yang membuat kita gembira/ senang.
7.      Pengalaman menyedihkan adalah pengalaman yang membuat kita merasa sedih.
 Metode Pemodelan
            Metode pengajaran adalah suatu cara yang teratur dan berfikir baru untuk mencapai maksud atau cara kerja yang bersistem agar memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan yang mencapai tujuan. Dengan metode diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar sehubungan dengan kegiatan mengajar guru. Jenis – jenis metode pembelajarn yaitu : metode demonstrasi, metode ceramah, metode penugasan, metode Tanya jawab, metode diskusi, metode karya wisata, metode pemodelan dan lain sebagainya. Kita akan membahas mengenai metode yang kita pakai dalam pembelajaran menulis pengalaman pribadi, yaitu metode pemodelan. Metode pemodelan yaitu metode yang memerlukan model sebagai contoh untuk merangsang peserta didik. Komponen pemodelan merupakan bagian dari setrategi pembelajaran. Maksudnya, dalam sebuah pembelajaran ketrampilan berbahasa atau pengetahuan tertentu ada model yang bisa ditiru, dalam hal ini guru memberi model cara mengerjakan sesuatu. Model dapat dirancang dengan melibatkan siswa.
Faktor digunakannya metode pemodelan yaitu karena hal yang dipelajari membutuhkan model untuk memperjelas peserta didik.
Berikut kelemahan dan kelebihan metode pemodelan. Kelemahan metode ini diantaranya: dapat membuat peserta didik tidak paham, apabila modelnya tidak sesui. Sedangkan kelebihan metode ini diantaranya adalah: siswa dapat memperoleh pengalaman lebih, artinya peserta didik tidak hanya tahu materinya secara teoritis tapi juga dapat mempraktikkannya secara langsung.

SIMPULAN
            Menulis adalah salah satu ketrampilan berbahasa dan untuk menguasai suatu ketrampilan kita harus rajin berlatih begitu juga dengan ketrampilan menulis. Agar kita menguasai ketrampilan menulis kita harus rajin berlatih menulis, karena menulis mempunyai aturan (asas menulis yang baik dan benar). Penggunaan kalimat efektif dalam menulis termasuk menulis pengalaman pribadi sangat kurang sekali. Penulis lebih sering beranggapan bahwa menulis pengalaman pribadi tidak memerlukan/ membutuhkan tata cara menulis, karena penulis beranggapan bahwa menulis pengalaman pribadi hanya dikonsumsi diri sendiri, jadi kalimat – kalimat yang digunakan tidak sesuai EYD atau tidak efektif. Melalui metode pemodelan diharapkan penulis dapat menggunakan kalimat efektif dalam menulis pengalaman pribadi. Karena metode pemodelan secara langsung memberikan gambaran tentang apa itu kalimat efektif dan bagaimana kalimat efektif dalam menulis pengalaman pribadi.

DAFTAR PUSTAKA
Gorys, Keraf. 1997. Komposisi. Jakarta : Nusa Indah.
Endraswara, Suwardi. 2003. Membaca, Menulis, Mengajar Sastra. Yogyakarta :                     Adicita Karya Nusa.
Hendri Guntur Tarigan. 1994. Menulis. Bandung: Angkasa.
http/ definisi kalimat efektif.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar