Sabtu, 09 Februari 2013

PEMBELAJARAN MENULIS PENTUNJUK DENGAN KALIMAT YANG EFEKTIF MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMOSTRATION PADA SISWA KELAS VIII.


PEMBELAJARAN MENULIS PENTUNJUK DENGAN KALIMAT YANG EFEKTIF MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMOSTRATION PADA SISWA KELAS VIII.
Dewi Ayu Murtiningsih

Abstrak
Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran yang sangat penting di sekolah. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah agar siswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa sekolah dasar.
Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.
Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan menghasilkan hasil belajar. Di dalam proses pembelajaran, guru sebagai pengajar sekaligus pendidik memegang peranan dan tanggung jawab yang besar dalam rangka membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik dipengaruhi oleh kualitas pengajaran dan faktor intern dari siswa itu sendiri.
Dalam setiap mengikuti proses pembelajaran di sekolah sudah pasti setiap peserta didik mengharapkan mendapatkan hasil belajar yang baik, sebab hasil belajar yang baik dapat membantu peserta didik dalam mencapai tujuannya. Hasil belajar yang baik hanya dicapai melalui proses belajar yang baik pula. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang baik.

Kata kunci: 
Metode Demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses atau suatu petunjuk untuk melakukan sesuatu.
Petunjuk melakukan sesuatu merupakan panduan bagi seseorang untuk melakukan sesuatu yang diinginkan. Agar benar-benar dapat memudahkan, petunjuk melakukan sesuatu tersebut harus Pendahulan
A.    Pendahuluan
Konsep pendidikan pada dasarnya membuat siswa memiliki kompetensi kelulusan sesuai jenjang sekolah, yaitu pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan melaksanakan tugas atau mempunyai kemampuan untuk mendekatkan dirinya dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, lingkungan budaya, dan kebutuhan daerah. Sementara itu, kondisi pendidikan di negara kita dewasa ini, lebih diwarnai oleh pendekatan yang menitikberatkan pada model belajar konvensional seperti ceramah sehingga kurang mampu merangsang siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar mengajar. Suasana belajar seperti itu, semakin menjauhkan peran pendidikan dalam upaya mempersiapkan warga negara yang baik dan masyarakat yang cerdas (Djahiri, 1993)
Pada dasarnya guru adalah seorang pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mengubah psikis dan pola pikir anak didiknya dari tidak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak didiknya. Salah satu hal yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan mengajar di kelas. Salah satu yang paling penting adalah performance guru di kelas. Bagaimana seorang guru dapat menguasai keadaan kelas sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian guru harus menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya.
Model Pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.
Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya memberi tahu, meyakinkan, atau menghibur. Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah karangan atau tulisan. Kedua istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama meskipun ada pendapat mengatakan kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda.
Istilah menulis sering melekatkan pada proses kreatif yang berjenis ilmiah.  Sementara istilah mengarang sering dilekatkan pada proses kreatif yang berjenis nonilmiah.
Petunjuk tertulis adalah wacana yang berisi penjelasan proses pembuatan sesuatu atau penggunaan sesuatu. Wacana eksposisi proses menggunakan pilihan kata yang konkret ( dengan ukuran arah, batas, yang jelas) dan struktur kalimat perintah. Urutan petunjuk tertulis harus jelas, logis, dan mudah diikuti.
Metode demonstrasi merupakan metode penyajian bahan pelajaran dengan cara memperagakan, mempertunjukkan, atau mempertontonkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Metode yang dapat digunakan pada semua mata pelajaran ini, dalam pelaksanaannya harus memperhatikan posisi siswa seluruhnya. Para siswa harus dapat mengamati dan memperhatikan objek yang sedang didemonstrasikan.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah pada maklah ini adalah Bagaimana Pembelajaran Menulis Pentunjuk Dengan Kalimat Yang Efektif Menggunakan Metode Pembelajaran Demostration Pada Siswa Kelas VIII?
C.    Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah tersebut, tujuan pada makalah ini adalah untuk mendeskripsikan Pembelajaran Menulis Pentunjuk Dengan Kalimat Yang Efektif Menggunakan Metode Pembelajaran Demostration Pada Siswa Kelas VIII.
D.    PEMBAHASAN
Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berusaha tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
Sependapat dengan pernyataan tersebut, Soetomo (1993:68) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang yang dengan sengaja dilakukan sehingga memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu proses yang menyebabkan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan, bertambah, berkembang daya pikir, sikap dan lain-lain (Soetomo, 1993:120).
Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan siswa belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada siatuasi tertentu.Menulis dan mengarang sebenarnya dua kegiatan yang sama karena menulis berarti mengarang (baca: menyusun atau marangkai bukan menghayal) kata menjadi kalimat, menyusun kalimat menjadi paragraf, menyusun paragraf menjadi  tulisan kompleks yang mengusung pokok persoalan.
Pokok persoalan di dalam tulisan disebut gagasan atau pikiran. Gagasan tersebut menjadi dasar bagi berkembangnya tulisan tersebut. Gagasan pada sebuah tulisan bisa bermacam-macam, bergantung pada keinginan penulis penulis. Melalui tulisannya, penulis bisa mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan, pendapat, kehendak dan pengalaman.
Menulis sebagai keterampilan adalah kemampuan seseorang dalam mengemukakan  gagasan-pikirannya kepada orang atau pihak lain dengan dengan media tulisan. Setiap penulis pasti memiliki tujuan dengan tulisannya antara lain mengajak, menginformasikan, meyakinkan, atau menghibu pembaca.
Menurut (Angelo, 1980:5), Menulis merupakan suatu bentuk berpikir, tetapi justru berpikir bagi membaca tertentu dan bagi waktu tertentu. Salah satu tugas terpenting sang penulis adalah menguasai prinsip-prinsip menulis dan berpikir, yang akan dapat menolongnya mencapai maksud dan tujuannya. Yang paling penting di antara prinsip-prinsip yang dimaksudkan itu adalah penemuan, susunan, dan gaya. Secara singkat belajar menulis adalah belajar berpikir dalam/dengan cara tertentu.
Kalimat petunjuk adalah kalimat yang untuk mengerjakan atau membuat sesuatu dengan urutan yang sistematis,sehingga apa yang di maksud penulis dapat di pahami oleh pembaca atau pendengar.
1.      Ciri-ciri dan syarat pembuatan petunjuk
a.       Jelas, yang meliputi:
1)      Tidak membingungkan dan mudah diikuti,
2)      Pilihan kata/ bahasa yang digunakan dan keruntutan uraian
3)      Menggunakan nomor urut untuk membedakan langkah yang satu dan langkah yang lain,
4)      Menggunakan istilah-istilah yang lazim,
5)      Petunjuk dapat dilengkapi dengan unsur gambar.
b.      Logis, yang meliputi:
1)      Urutan penjelasan harus logis, tidak tumpang tindih dalam melakukan/ membuat sesuatu,
2)      Urutan penjelasan harus berhubungan secara praktis dan logis  sehingga tidak akan menimbulkan salah langkah.
c.       Singkat, yang meliputi:
1)      Hanya mencantumkan hal-hal yang penting saja,
2)      Kata-kata/kalimat yang digunakan tidak ada yang berulang, tetapi sudah mencukupi keseluruhannya proses yang dibutuhkan,
3)      Penggunaan kata-kata yang fungsinya untuk memperindah petunjuk tidak diperlukan.
2.      Cara penulisan teks petunjuk
1)      Tuliskan petunjuk melakukan sesuatu secara urut sesuai urutan yang harus dilakukan, apabila perlu dengan penomoran.
2)      Tuliskan petunjuk secara rinci dan detail.
3)      Cantumkan keterangan secara lengkap dan jelas berkaitan dengan hal yang akan dilakukan.
4)      Cantumkan hal-hal yang harus dihindari apabila hal yang akan dilakukan berkaitan dengan sesuatu yang dapat menimbulkan dampak negatif, misal dalam pembuatan barang yang  menggunakan zat kimia dan sebagainya.
5)      Gunakan bahasa yang singkat, jelas, dan komunikatif.
6)      Jika perlu sertakan ilustrasi pendukung seperti gambar dan sebagainya.
Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah model metode pembelajaran demonstrasi. Yang dimaksud metode demonstrasi adalah salah satu cara mengajar, di mana guru melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievalusi oleh guru.
Setiap orang selalu punya kewajiban untuk melakukan tugas tertentu seperti halnya seorang guru di tuntut agar menjalankan kewajiban itu sepenuh tanggung jawab. Setiap kewajiban berisi tugas dan setiap tugas harus di laksanakan.  Tugas yang di laksanakan akan dianggap selesai apabila tujuan yang hendak dicapai sudah terwujud. Seorang guru tersebut harus merasa yakin bahwa jalan yang harus ditempuhnya untuk sampai kepada tujuan dapat dilakukan dengan cara atau metode yang tepat dan cocok untuk diterapkan kepada peserta didiknya.
Metode Demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses atau suatu petunjuk untuk melakukan sesuatu.
Yang di maksud dengan Metode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa.
Penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran menulis petunjuk dengan kalimat yang efektif langkah-langkahnya, sebagai beriku:

a.       Tahap Persiapan.
Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan:
1.      Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir.
2.      Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan.
3.      Lakukan uji coba demonstrasi.
b.      Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut :
1.      Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2.      Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan mengenai sebuah petunjuk.
3.      Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan.
4.      Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan.
5.      Seluruh siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisanya.
6.      Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa didemontrasikan.
7.      Guru dan siswa membuat suatu kesimpulan.
8.      Penutup.
c.       Tahap Pelaksanaan
1.      Langkah pembukaan.Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya:
a)      Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan. 
b)      Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa. 
c)      Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.

2.      Langkah pelaksanaan demonstrasi. 
a.        Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi. 
b.      Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan. 
c.       Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa. 
d.      Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
3.      Langkah mengakhiri demonstrasi.
a.       Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran, yaitu siswa menulis kembali pentunjuk yang telah di demonstrasikan menggunkan kalimat yang efektif.
b.      Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.
Metode Demonstrasi digunakan jika seseorang pengajar memperlihatkan sesuatu prosese kepada seluruh kelompok anak.
a.       Manfaat dari metode demonstrasi adalah :
1.       Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan .
2.       Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
3.       Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa (Daradjat, 1985)
b.      Karakteristik Metode Demonstrasi:
1.      Membelajarkan siswa dalam penguasaan prosedur tertentu
2.       Situasi yang digunakan adalah objek yang sebenarnya
3.      Selain guru, nara sumber lain juga dapat dijadikan model.
c.       Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi
Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:
1.      Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atu kerja suatu benda.
2.      Memudahkan berbagai jenis penjelasan .
3.      Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melaui pengamatan dan contoh konkret, drngan menghadirkan obyek sebenarnya (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
d.      Samping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapakelemahan, di antarannya:
1.       Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.
2.      Tidak semua benda dapat didemonstrasikan
3.       Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
Dengan demikian penggunaan metode demonstrasi sangat berpengaruh pada pembelajaran menulis petunjuk dengan kalimat yang efektif. Metode demonstrasi sangat efektif dalam membantu anak didik untuk menjawab kebutuhan belajarnya dengan usaha sendiri berdasarkan fakta dan data yang jelas dan benar yang diperolehnya dari demonstrasi.


E.     Simpulan
Pembelajaran dengan demonstrasi memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam materi pelajaran yang didemonstrasikan. Penerapan metode metode pembelajaran demonstrasi mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukan dengan hasil wawancara dengan sebagian siswa, rata-rata jawaban siswa menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan metode metode pembelajaran demonstrasi sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar.
Metode demonstrasi adalah salah satu metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu dengan jalan mendemonstrasikan terlebih dulu kepada siswa
Metode ini dapat menghilangkan varbalisme sehingga siswa akan semakin memahami materi pelajaran. Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu di perhatikan seperti ketersediaan alat peraga agar metode ini dapat berjalan dengan efektif dan efesien.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.(1997). Dasar-dasar evaluasi pendidikan : Aplikasi dan
Penerapannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Ngatmini dkk. 2010. Perencanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Semarang: IKIP
PGRI Press.
Suparno dan Muhammad Yunus. 2007. Materi Pokok Keterampilan dasar Menulis.
Jakarta: Universitas Terbuka. DEPDIKNAS


Tidak ada komentar:

Posting Komentar