Sabtu, 09 Februari 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ) DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA


EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ) DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA

   Di susun guna memenuhi tugas matakuliah Seminar Bahasa
Dosen Pengampu : Drs. Suyoto,M.Pd
IKIP_PGRI


Oleh:
Camelia Nella Nurillah
09410345
7B




PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP PGRI SEMARANG
2012



KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyusun makalah ini.
Penyusunan makalh ini  dimaksudkan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Seminar Bahasa.
Penulisan makalah ini   tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1.      Muhdi, M.Hum., selaku Rektor IKIP PGRI Semarang .
2.      Drs. Suyoto,M.Pd Selaku dosen mata kuliah seminar bahasa.
3.      Semua pihak yang telah membantu dari awal sampai akhir penulis menyelesaikan makalah ini.
Sesunguhnya tidak ada yang lebih berharga yang dapat saya ucapkan selain terima kasih yang tidak terhingga atas kerjasama yang diberikan.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membina demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian, trimakasih. Alhamdulillahirobbil 'alamin.




                                                                                    




 Semarang, Desember 2012

                                                                    Penulis

 ABSTRAK

Camelia Nella Nurillah,” Efektivitas Penggunaan  Metode Contekstual  (Contextual  Teaching Learning ) Dalam  Pembelajaran Ketrampilan  Menulis  Teks Berita . Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP PGRI Semarang. Dosen pengampu Drs. Suyoto,M.Pd.20 Desember 2012.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya keterampilan meulis yang masih remdah atau di bawah rata-rata pada siswa kelas VII SMP.
Rumusan masalahnya adalah Bagaimanakah penggunaan metode Kontekstual (Contextual Teaching  Learning ) dalam pembelajaran ketrampilan menulis berita? Adapun tujuan pemikiran ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode Kontekstual (Contextual Teaching  Learning ) dalam pembelajaran ketrampilan menulis.
Metode  yang digunakan adala metode Kontekstual (Contextual Teaching  Learning ).
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah guru-guru perlu memilih strategi yang tepat untuk diterapkan dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.













BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Bicara tentang proses pembelajaran di sekolah, masyarakat sering merasa kecewa, apalagi jika dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, walaupun diketahui bahwa banyak siswa yang mampu menyajikan hafalan yang baik terhadap materi yang diterimanya, pada kenyataannya mereka betul-betul tidak memahami secara mendalam pengetahuan yang bersifat hafalan.
Sejak puluhan tahun yang lalu, upaya meningkatkan mutu pendidikan sudah dilaksanakan. Salah satu upaya tersebut yaitu dengan cara prubahan dan perbaikan metode dalam pembelajaran. Beberapa metode pembelajaran yang pernah diterapkan seperti metode tata bahasa/ terjemahan, metode membaca, metode audiolingual, metode integrative, metode tematik, metode kuantum, metode partisipatori dan pendekatan kontekstual.
Selain perubahan dan perbaikan metode dalam pembelajaran, peran guru juga sangat penting dalam menentukan keberhasilan pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Oleh karena itu, guru dituntut untuk menguasai bahasa Indonesia dan pembelajarannya. Begitu juga, bahasa Indonesia semestinya menjadi mata pelajaran yang menarik bagi siswanya, ketertarikan itu pada akhirnya membawa siswa ke tingkat komunikasi yang lancar, komunikasi yang didasari oleh minat yang kuat dari siswa, keberhasilan seperti ini tidak luput dari metode yang telah dibangun oleh guru, maka sehubungan dengan hal penggunaan metode dalam pembelajaran saat sekarang, yaitu pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran atau yang lebih dikenal dengan sebutan contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan metode pembelajaran yang membantu guru untuk mengaitkan antara materi ajar dengan situasi dunia nyata siswa yang dapat mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dipelajari dengan pemantapannya dalam kehidupan para siswa sebagi anggota keluarga/masyarakat.
Pendekatan kontekstual memungkinkan siswa menguatkan, memperluas, menerapkan pengetahuan dan ketrampilan akademik mereka dalam berbagai macam tatanan dalam sekolah dan luar sekolah agar siswa dapat memecahkan masalah-masalah dunia nyata atau masalah-masalah yang disimulasikan

Menulis berarti melahirkan atau mengungkapkan pikiran atau perasaan melalui suatu lambang (tulisan) Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Menulis memerlukan kesabaran, keuletan dan kejelian sendiri. Disamping itu, menulis bukanlah kemampuan yang dapat dikuasai dengan sendirinya. Melainkan harus melalui proses pembelajaran, sehingga diperlukan sebuah proses panjang untuk menumbuhkan tradisi menulis.
Melalui ketrampilan menulis, siswa harus mempunyai ide untuk menuangkan dalam tulisan yang kreatif. Salah satu bentuk ketrampilan menuls yaitu menulis berita. Kebanyakan siswa dalam menulis berita mengalami kesulitan dalam memeperoleh ide-ide yang cemerlang untuk bisa menuangkannya.
Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media om-line internet.
Melihat kenyataan  seperti itulah penulis ingin memberikan kemudahan kepada siswa diantaranya peneliti ingin menerepkan penggunaan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar menulis berita, terutama di kalangan siswa kelas VIII SMP. Dengan menggunakan pendekatan kontekstual diharapkan dapat membantu siswa menigkatkan hasil belajar menulis berita dan diharapkan pula siswa nantinya dapat termotivasi untuk menulis khususnya siswa kelas VIII SMP.



B.  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud metode Kontekstual (Contextual Teaching      Learning)
2.      Bagaimanakah penggunaan metode Kontekstual (Contextual Teaching     Learning) dalam pembelajaran ketrampilan menulis berita?
C. Tujuan Penelitian
1.      Apa yang dimaksud metode Kontekstual (Contextual Teaching      Learning)
2.      Bagaimanakah penggunaan metode Kontekstual (Contextual Teaching     Learning) dalam pembelajaran ketrampilan menulis berita?
















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Konsep Dasar Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual ( contexual teaching and learning ) merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang memilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat ( Nurhadi,2002).
Untuk memperkuat dimilikinya pengalaman belajar yang aplikatif bagi siswa,tentu saja diperlukan pembelajaran yang lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan,mencoba,mengalami sendiri dan bahkan sekedar pendengar yang pasif sebagaimana penerima terhadap semua informasi yang disampaikan guru. Oleh sebab itu,melalui pembelajaran kontekstual,mengajar bukan transformasi penge tahuan dari guru kepada siswa dengan menghafal sejumlah konsep yang sepertinya terlepas dari kehidupan nyata,akan tetapi lebih ditekankan pada upaya memfasilitasi siswa untuk mencari kemampuan untuk bisa hidup dari apa yang dipelajarinya.
CTL adalah pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses belajar di mana siswa menggunakan pemahaman dan kemampuan akademiknya  dalam berbagai konteks dalam dan luar sekolah untuk memecahkan masalah yang bersifat simulatif ataupun nyata,baik sendi-sendiri maupun sama-sama.
Sistem CTL adalah proses  pendidikan yang bertujuan membantu siswa melihat makna dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan jalan menghubungkan mata pelajaran akademik dengan isi kehidupan sehari-hari yaitu dengan konteks kehidupan pribadi,sosial,dan budaya.
Untuk melakukan pembelajaran dengan menggunakan CTL .tentu saja terlebih dahulu guru harus membuat desain/kenariao pembelajarannya sebagai pedoman umum dan sekaligus sebagai alat kontrol dalam pelaksanaannya. Pada intinya pengembangan setiap komponen CTL tersebut dalam pembelajaran dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar.
2.      Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua topik yang diajarkan.
3.      Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui memunculkan pertanyaan.
4.      Menciptakan masyarakat belajar.
5.      Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran.
6.      Membiasakan anak untuk melakukan refleksi dari setiap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
7.      Melakukan penilaian secara objektif,yaitu menilai kemampuan yang sebenarnya pada setiap siswa.
B.     Pengertian Berita
Berita adalah laporan tentang suatu kejadian yang baru atau keterangan yang terbaru tentang suatu peristiwa; suatu fakta yang menarik perhatian atau gagasan yang perlu disampaikan kepada khalayak melalui media massa umum
Berdasarkan batasan dari Kris Budiman adalah laporan mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang terbaru (aktual); laporan mengenai fakta-fakta yang aktual, menarik perhatian, dinilai penting, atau luar biasa. “News” sendiri mengandung pengertian yang penting, yaitu dari kata “new” yang artinya adalah “baru”. Jadi, berita harus mempunyai nilai kebaruan atau selalu mengedepankan aktualitas. Dari kata “news” sendiri, kita bisa menjabarkannya dengan “north”, “east”, “west”, dan “south”. Bahwa si pencari berita dalam mendapatkan informasi harus dari keempat sumber arah mata angin tersebut.
1.      Syarat Berita
Bahasa berita adalah bahasa yang disyaratkan sederhana tidak bercampur baur dengan kata-kata asing dan kata-kata yang kurang atau tidak dipahami pembaca. Selain itu dalam bahasa berita hindari pemakaian kalimat terbalik dan kata-kata penat.
Berita harus memenuhi syarat sebagai berikut:
    1. Harus benar, apa yang diberitakan itu sesuai fakta dengan bukti-bukti yang konkrit.
    2. Sederhana, berita yang ditulis harus harus sederhana baik dalam isi maupun bahasanya sehingga dapat dimengerti oleh berbagai lapisan masyarakat.
    3. Singkat, berita yang baik adalah berita tidak bertele-tele, langsung pada pokok perasalahan, singkat jelas dan padat sehingga tidak menimbulkan kebosanan pada pembaca.
    4. Jelas, apa yang diberitakan itu tidak semu, jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.
    5. Hidup, apa yang diberitakan  harus mendorong minat pembaca untuk terus membaca dan mengikuti perkembangan berikutnya.
2.      Unsur-unsur Berita
Dalam sebuah berita harus terdapat unsure-unsur 5W 1H yaitu:
    1. What: apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa?
    2. Who: siapa yang terlibat di dalamnya?
    3. Where: dimana terjadinya peristiwa itu?
    4. When: kapan peristiwa itu terjadi?
    5. Why: mengapa peristiwa itu terjadi?
    6. How: bagaimana terjadinya?

Dengan demikian siswa dapat belajar menyusun teks berita dengan baik yang didalamnya telah terkandung unsur-unsur 5W+1H secara runtut dan sistematis. Melalui berbagai saran yang diperoleh siswa dari pemikiran siswa lainnya dapat membangun unsur-unsur kelengkapan berita itu untuk disampaikan kepada khalayak umum secara jelas.





BAB III
PENUTUP
1.      Simpulan
Metode kontekstual ini sangat cocok diterapkan dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, karena bahasa dan sastra sangat erat kaitannya dengan masyarakat, lingkungan, dan konteksnya. Dan metode komtekstual ini cocok digunakan dalam pembelajaran menulis berita.

2.      Saran
Guru dituntut untuk menguasai bahasa Indonesia dan pembelajarannya. Begitu juga, bahasa Indonesia semestinya menjadi mata pelajaran yang menarik bagi siswanya, ketertarikan itu pada akhirnya membawa siswa ke tingkat komunikasi yang lancar, komunikasi yang didasari oleh minat yang kuat dari siswa, keberhasilan seperti ini tidak luput dari metode yang telah dibangun oleh guru,
                                 













                                   

                                                DAFTAR PUSTAKA

Iskandar wassid.Strategi Pembelajaran Bahasa. Remaja Rosdakarya. Bandung: 2010.
.
Krisdakala, Harimurti. Kamus Linguistik. Sinar Baru  Algensindo Jakarta: 2001.
Romli, Asep Syamsul M. 2006, Jurnalistik Praktis Untuk Pemula. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Rusman. Model-Model Pembelajaran.Rajagrafindo Persada. Bandung: 2010.
Semi, M. Atar.  Rancangan Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Angkasa.Bandung: 1989.
Suriamiharja, dkk.  Petunjuk Praktis Menulis. Depdikbud. Jakarta: 1996.

Tarigan, Henry Guntur. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan dan Berbahasa. Angkasa. Bandung:1979
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar