EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ) DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA
Di susun guna memenuhi tugas matakuliah
Seminar Bahasa
Dosen
Pengampu : Drs. Suyoto,M.Pd
Oleh:
Camelia Nella Nurillah
09410345
7B
PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS
PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP PGRI
SEMARANG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga dapat menyusun makalah ini.
Penyusunan makalh
ini dimaksudkan untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah Seminar Bahasa.
Penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bimbingan, bantuan dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya ingin
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1.
Muhdi, M.Hum., selaku Rektor IKIP PGRI Semarang .
2.
Drs. Suyoto,M.Pd Selaku
dosen mata kuliah seminar bahasa.
3.
Semua pihak yang telah membantu dari awal
sampai akhir penulis menyelesaikan makalah ini.
Sesunguhnya tidak ada yang lebih
berharga yang dapat saya
ucapkan selain terima kasih yang tidak terhingga atas kerjasama yang diberikan.
Saya menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membina demi kesempurnaan makalah
ini.
Sekian, trimakasih. Alhamdulillahirobbil 'alamin.
Semarang, Desember
2012
Penulis
ABSTRAK
Camelia Nella Nurillah,” Efektivitas Penggunaan
Metode Contekstual (Contextual
Teaching Learning ) Dalam Pembelajaran
Ketrampilan Menulis Teks Berita .
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP PGRI Semarang. Dosen pengampu Drs. Suyoto,M.Pd.20
Desember 2012.
Penelitian ini dilatarbelakangi
oleh adanya keterampilan meulis yang masih remdah atau di bawah rata-rata pada siswa
kelas VII SMP.
Rumusan masalahnya adalah Bagaimanakah penggunaan metode Kontekstual (Contextual Teaching
Learning ) dalam pembelajaran ketrampilan menulis berita? Adapun tujuan
pemikiran ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode Kontekstual (Contextual
Teaching Learning ) dalam pembelajaran
ketrampilan menulis.
Metode yang digunakan adala metode Kontekstual
(Contextual Teaching Learning ).
Saran yang dapat penulis
sampaikan adalah guru-guru perlu memilih strategi yang tepat untuk diterapkan
dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Bicara tentang
proses pembelajaran di sekolah, masyarakat sering merasa kecewa, apalagi jika
dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, walaupun diketahui
bahwa banyak siswa yang mampu menyajikan hafalan yang baik terhadap materi yang
diterimanya, pada kenyataannya mereka betul-betul tidak memahami secara
mendalam pengetahuan yang bersifat hafalan.
Sejak puluhan
tahun yang lalu, upaya meningkatkan mutu pendidikan sudah dilaksanakan. Salah satu
upaya tersebut yaitu dengan cara prubahan dan perbaikan metode dalam
pembelajaran. Beberapa metode pembelajaran yang pernah diterapkan seperti
metode tata bahasa/ terjemahan, metode membaca, metode audiolingual, metode
integrative, metode tematik, metode kuantum, metode partisipatori dan
pendekatan kontekstual.
Selain
perubahan dan perbaikan metode dalam pembelajaran, peran guru juga sangat
penting dalam menentukan keberhasilan pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran
bahasa Indonesia. Oleh karena itu, guru dituntut untuk menguasai bahasa
Indonesia dan pembelajarannya. Begitu juga, bahasa Indonesia semestinya menjadi
mata pelajaran yang menarik bagi siswanya, ketertarikan itu pada akhirnya
membawa siswa ke tingkat komunikasi yang lancar, komunikasi yang didasari oleh
minat yang kuat dari siswa, keberhasilan seperti ini tidak luput dari metode
yang telah dibangun oleh guru, maka sehubungan dengan hal penggunaan metode
dalam pembelajaran saat sekarang, yaitu pendekatan kontekstual
Pendekatan
kontekstual dalam pembelajaran atau yang lebih dikenal dengan sebutan contextual Teaching and Learning (CTL)
merupakan metode pembelajaran yang membantu guru untuk mengaitkan antara materi
ajar dengan situasi dunia nyata siswa yang dapat mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dipelajari dengan pemantapannya dalam
kehidupan para siswa sebagi anggota keluarga/masyarakat.
Pendekatan kontekstual memungkinkan siswa
menguatkan, memperluas, menerapkan pengetahuan dan ketrampilan akademik mereka
dalam berbagai macam tatanan dalam sekolah dan luar sekolah agar siswa dapat
memecahkan masalah-masalah dunia nyata atau masalah-masalah yang disimulasikan
Menulis
berarti melahirkan atau mengungkapkan pikiran atau perasaan melalui suatu lambang
(tulisan) Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Menulis
memerlukan kesabaran, keuletan dan kejelian sendiri. Disamping itu, menulis
bukanlah kemampuan yang dapat dikuasai dengan sendirinya. Melainkan harus
melalui proses pembelajaran, sehingga diperlukan sebuah proses panjang untuk
menumbuhkan tradisi menulis.
Melalui
ketrampilan menulis, siswa harus mempunyai ide untuk menuangkan dalam tulisan
yang kreatif. Salah satu bentuk ketrampilan menuls yaitu menulis berita. Kebanyakan
siswa dalam menulis berita mengalami kesulitan dalam memeperoleh ide-ide yang
cemerlang untuk bisa menuangkannya.
Berita adalah
laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau
penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat
kabar, radio, televisi, atau media om-line internet.
Melihat kenyataan seperti itulah penulis ingin memberikan kemudahan kepada
siswa diantaranya peneliti ingin menerepkan penggunaan pendekatan kontekstual
untuk meningkatkan hasil belajar menulis berita, terutama di kalangan siswa
kelas VIII SMP. Dengan menggunakan pendekatan kontekstual
diharapkan dapat membantu siswa menigkatkan hasil belajar menulis berita dan
diharapkan pula siswa nantinya dapat termotivasi untuk menulis khususnya siswa
kelas VIII SMP.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud metode Kontekstual (Contextual Teaching Learning)
2. Bagaimanakah penggunaan metode Kontekstual (Contextual
Teaching Learning) dalam pembelajaran ketrampilan
menulis berita?
C.
Tujuan Penelitian
1. Apa yang dimaksud metode Kontekstual (Contextual Teaching Learning)
2. Bagaimanakah penggunaan metode Kontekstual (Contextual
Teaching Learning) dalam pembelajaran
ketrampilan menulis berita?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran
kontekstual ( contexual teaching and learning ) merupakan konsep belajar yang
dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi
dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
memilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga
dan masyarakat ( Nurhadi,2002).
Untuk
memperkuat dimilikinya pengalaman belajar yang aplikatif bagi siswa,tentu saja
diperlukan pembelajaran yang lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa
untuk melakukan,mencoba,mengalami sendiri dan bahkan sekedar pendengar yang
pasif sebagaimana penerima terhadap semua informasi yang disampaikan guru. Oleh
sebab itu,melalui pembelajaran kontekstual,mengajar bukan transformasi penge
tahuan dari guru kepada siswa dengan menghafal sejumlah konsep yang sepertinya
terlepas dari kehidupan nyata,akan tetapi lebih ditekankan pada upaya
memfasilitasi siswa untuk mencari kemampuan untuk bisa hidup dari apa yang
dipelajarinya.
CTL
adalah pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses belajar di mana siswa
menggunakan pemahaman dan kemampuan akademiknya
dalam berbagai konteks dalam dan luar sekolah untuk memecahkan masalah
yang bersifat simulatif ataupun nyata,baik sendi-sendiri maupun sama-sama.
Sistem
CTL adalah proses pendidikan yang
bertujuan membantu siswa melihat makna dalam materi akademik yang mereka
pelajari dengan jalan menghubungkan mata pelajaran akademik dengan isi
kehidupan sehari-hari yaitu dengan konteks kehidupan pribadi,sosial,dan budaya.
Untuk
melakukan pembelajaran dengan menggunakan CTL .tentu saja terlebih dahulu guru
harus membuat desain/kenariao pembelajarannya sebagai pedoman umum dan
sekaligus sebagai alat kontrol dalam pelaksanaannya. Pada intinya pengembangan
setiap komponen CTL tersebut dalam pembelajaran dapat dilakukan melalui
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar.
2. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua topik yang
diajarkan.
3. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui memunculkan pertanyaan.
4. Menciptakan masyarakat belajar.
5. Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran.
6. Membiasakan anak untuk melakukan refleksi dari setiap kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan.
7. Melakukan penilaian secara objektif,yaitu menilai kemampuan yang sebenarnya
pada setiap siswa.
B.
Pengertian Berita
Berita adalah laporan tentang
suatu kejadian yang baru atau keterangan yang terbaru tentang suatu peristiwa;
suatu fakta yang menarik perhatian atau gagasan yang perlu disampaikan kepada
khalayak melalui media massa umum
Berdasarkan batasan dari Kris
Budiman adalah laporan mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang terbaru
(aktual); laporan mengenai fakta-fakta yang aktual, menarik perhatian, dinilai
penting, atau luar biasa. “News”
sendiri mengandung pengertian yang penting, yaitu dari kata “new” yang artinya adalah “baru”. Jadi, berita
harus mempunyai nilai kebaruan atau selalu mengedepankan aktualitas. Dari kata
“news” sendiri, kita bisa
menjabarkannya dengan “north”, “east”,
“west”, dan “south”. Bahwa si
pencari berita dalam mendapatkan informasi harus dari keempat sumber arah mata
angin tersebut.
1.
Syarat Berita
Bahasa berita adalah bahasa
yang disyaratkan sederhana tidak bercampur baur dengan kata-kata asing dan
kata-kata yang kurang atau tidak dipahami pembaca. Selain itu dalam bahasa
berita hindari pemakaian kalimat terbalik dan kata-kata penat.
Berita harus memenuhi syarat
sebagai berikut:
- Harus benar, apa yang diberitakan itu sesuai fakta dengan bukti-bukti yang konkrit.
- Sederhana, berita yang ditulis harus harus sederhana baik dalam isi maupun bahasanya sehingga dapat dimengerti oleh berbagai lapisan masyarakat.
- Singkat, berita yang baik adalah berita tidak bertele-tele, langsung pada pokok perasalahan, singkat jelas dan padat sehingga tidak menimbulkan kebosanan pada pembaca.
- Jelas, apa yang diberitakan itu tidak semu, jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.
- Hidup, apa yang diberitakan harus mendorong minat pembaca untuk terus membaca dan mengikuti perkembangan berikutnya.
2.
Unsur-unsur Berita
Dalam sebuah berita harus
terdapat unsure-unsur 5W 1H yaitu:
- What: apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa?
- Who: siapa yang terlibat di dalamnya?
- Where: dimana terjadinya peristiwa itu?
- When: kapan peristiwa itu terjadi?
- Why: mengapa peristiwa itu terjadi?
- How: bagaimana terjadinya?
Dengan demikian siswa dapat belajar menyusun teks
berita dengan baik yang didalamnya telah terkandung unsur-unsur 5W+1H secara
runtut dan sistematis. Melalui berbagai saran yang diperoleh siswa dari
pemikiran siswa lainnya dapat membangun unsur-unsur kelengkapan berita itu
untuk disampaikan kepada khalayak umum secara jelas.
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Metode kontekstual ini sangat cocok
diterapkan dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia,
karena bahasa dan sastra sangat erat kaitannya dengan masyarakat, lingkungan,
dan konteksnya. Dan metode
komtekstual ini cocok digunakan dalam pembelajaran menulis berita.
2. Saran
Guru
dituntut untuk menguasai bahasa Indonesia dan pembelajarannya. Begitu juga,
bahasa Indonesia semestinya menjadi mata pelajaran yang menarik bagi siswanya,
ketertarikan itu pada akhirnya membawa siswa ke tingkat komunikasi yang lancar,
komunikasi yang didasari oleh minat yang kuat dari siswa, keberhasilan seperti
ini tidak luput dari metode yang telah dibangun oleh guru,
DAFTAR PUSTAKA
Iskandar wassid.Strategi Pembelajaran Bahasa. Remaja
Rosdakarya. Bandung: 2010.
.
Krisdakala, Harimurti. Kamus
Linguistik. Sinar Baru Algensindo
Jakarta: 2001.
Romli,
Asep Syamsul M. 2006, Jurnalistik Praktis Untuk Pemula. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Rusman.
Model-Model Pembelajaran.Rajagrafindo Persada. Bandung: 2010.
Semi, M.
Atar. Rancangan Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Angkasa.Bandung:
1989.
Suriamiharja,
dkk. Petunjuk
Praktis Menulis. Depdikbud. Jakarta: 1996.
Tarigan,
Henry Guntur. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan dan Berbahasa. Angkasa.
Bandung:1979
Tidak ada komentar:
Posting Komentar